|
Photograph by @PBSI_UINJkt |
Al Muttaqien:
dikenal dengan
Qien Mahdy, sampai terkadang anak-anak lupa nama aslinya. Dia kakeknya kelas B.
Musyawarah nggak komplit tanpa suara dari Qien, maklum sesepuh. Tanpa Qien
nggak
ada yang namanya kelas B.
Siti Aminah:
Dikenal dengan
Nina, semua yang kenal Nina juga nggak ada yang nyangka kalau namanya SITI. Dia
Neneknya kelas B, alias istrinya Qien. Walaupun Qien nggak pernah mengakui
keberadaan Nina.
Lilis Suryani:
Nenek-nenek satu
ini nggak bisa yang namanya nggak makan nasi, katanya nenek bisa gemeteran,
nggak bisa ngeliat orang banyak apalagi bercanda, bawaannya pusing. Apalagi
nolak yang namanya pisang, nggak bisa kalau nggak makan pisang, sampe udah
punya pisang, tetep aja pisang gw dibelah.
Resi Ayu
Hanisyah:
Akrab dipanggi
Echi, kalau gue lebih seneng manggilnya Cicak, abis kalau Echi sering nggak
denger kalau dipanggil. Dia musuhnhya Nenek Lilis. Kalau lilis pikun, Echi bisa
lebih pikun. Bayangin, kalau lilis lupa naro hp dimana, kalau Echi nyari hp
yang lagi dia dipegang.
Putri Agustina:
Akrab di panggil
‘Pi’, kalau Lilis lebih seneng panggil dia dengan nama ‘jablay’. Putri itu
ibunya Echi dan gue, lucu ya kalau sampai Putri bener-bener punya anak yang
namanya Echi dan Icha, mau jadi apa anak-anaknya nanti? Puti paling
berpengaruh, ibarat mobil dia bensinnya. Walaupun umurnya nggak lebih tua dari
yang lain, omongannya paling tua diantara yang lain.
Fatma Sari:
Akrab di panggil
‘ai’, ai ucing, ai otok, ai lancung, loch? Ni orang premannya kampung utan dan
sekitarnya. Setiap jalan bareng dia, ada aja yang manggil. Paling males kalau
jalan bareng dia, soalnya nggak nyampe-nyampe, ibarat fisika banyak
hambatannya. Dan kalau jalalan sama dia, ketauan deh gue kalah tenarnya, tapi
karna dia juga gue tenar, hhii.
Anung Adhy Nugroho:
Panggil aja
Anung, kalau malem Nungki. Bagi cewek yang punya gebetan cowok cakep, hati-hati
dengan Anung nanti direbut. Dia lebih mengetahui semua tentang cewek dari pada
gue. Dari pemakaian lip gloss, maskara, masker, lulur, facial, design baju, sampai
masak ini orang jagonya. Hati—hati juga kalau di samping anung, kadang dia
nggak sadar kalau pukulannya pukulan cowok, sumpah sakit Nubg pukulan lo!
Pisss!
Gue / Lieza
Yanti F:
Akrab dipanggil
Icha. Gue paling males kalau ngumpul-ngumpul sama nih orang, selalu dan selalu
gue dan Echi yang disuruh-suruh, kenapa sih? Huft! Mentang-mentang gue paling
kecil. Giliran gue minta tungguin, nggak ada yang mau nungguin, sedihnya jadi
gue.
Dewi Handayani:
Panggil aja
Bona, gajah yang ada di majalah BOBO tuh. Soalnya sesuai dengan skala tubuhnya.
Paling besar diantara yang lain. Ni orang hidupnya No maden, karena rumahnya di
Bekasi-Ciputat. Kalau pulang kemaleman biasanya numpang di kosan Echi, rumah
gue, rumah Fatma, kosan Vivi, rumah Putri, siapa sajalah yang bisa disinggahi.
Durrah Nafisah:
Akrab di sapa
Vivi. Ni orang sampai sekarang sukanya bisnis dan dagang. Kayaknya sih dia
salah ambil jurusan, harusnya management atau ekonomi akutansi. Dari mulai
makanan ringan, pulsa, krudung, alat make up, deodorant, baju, saking banyaknya
sampe gue lupa vivi pernah jadi tukang apa lagi.
Irma
Syofrawirawaty:
Kalau nggak
salah tulisannya sih seperti itu. Selalu komplen kalau ada kesalahan
dipenulisan namanya. Ya begitulah yang akrab disapa Uni ini. Kerjaannya selalu
ngintilin kita-kita, nggak ngerti deh sebenernya dia tau apa nggak kalau kita
nggak suka di ikutin, tapi anehnya kalau dia nggak ada pada nyariin.
Nurul Syaefitri:
Di panggil Sae,
paling alim di kelas. Pernyataan khusus: Assalamualaikum (dengan nada khusus
pula). Kalau masuk kelas assalamualaikum, kalau keluar kelas assalamualaikum,
kalau ketemu assalamualaikum, kalau pulang duluan assalamualaikum, kalau bbm
assalamualaikum, untung kalau masuk toilet nggak assalamualaikum.
Abdul Arsudin:
Disapa dengan
Adul. Inget Adul inget cewek karena ceweknya dimana-mana, kalau ngomong tentang
cewek terus, sampe pusing. Padahal mukanya nih orang nggak ada cakep-cakepnya,
untung nggak dikasih ganteng lo Dul, nggak ganteng aja ceweknya udah
dimana-mana, apalagi kalau ganteng.
Intan Puspita:
Akrab dipanggil
Teteh. Paling putih diantara cewek sekelas. Putri selalu bilang kalau teteh
kembarannya, bagai pinang dibelah dua, padahal gue nggak tau mirip dari
mananya. Teteh selalu bilang kalau kulitnya belang, hitam di kakinya. Walaupun
bagi gue seperti sindiran, karna hitam di kakinya kayak putih di paha gue,
saking putihnya tu orang, kulitnya kaya orok.
Yuyun
khairunnisa:
Yuyun paling takut
yang namanya tunjuk tangan, sampai diabsen aja takut buat nunjuk tangan. Ada
apakah gerangan ditangannya? Tokai? Oh no! Kalau lo masih punya hati jangan
panggil Yuyun, karena dia paling takut kalau namanya dipanggil, apalagi kalau
udah ditakut-takutin. Yang paling berkesan sampai sekarang tulisannya Yuyun
paling BAGUS diantara yang lain (Majas Ironi).