Photograph by +Lieza Azzahra |
Gue punya dua nenek
dengan almarhum dua kakek yang hanya gue bisa lihat salah satunya kekita ajal
menjemputnya. Sudah tiga bulan belakangan ini nenek gue merasakan akan usia
yang disandungnya, berharap cepat lewat tetapi ajal belum juga mendekat.
Mungkin kalau beliau bisa membuhuh dirinya sendiri, beliau nggak akan minta
dibunuh. Hanya dapat bicara dan teriak, tanpa dapat berbuat, hilang sudah hidup
penuh semangat. Mungkin sebagian orang hanya dapat melihat rambutnya yang penuh
beruban, kerutan di dahinya dan giginya yang ompong. Tetapi lebih dari itu
kenyataannya, rambutnya bukan sekedar berselimut putih, akan tetapi hampir
setiap hari menggugurkan rambutnya dengan banyak. Giginya bukan sekedar ompong
tapi gigi kelinci yang sudah menempati posisi gigi taringnya dan gigi taring
yang sudah menempati gigi gerahammnya, lidahnya sudah tidak dapat mengambil
makanan yang tersangkut pada bibirnya, apalagi untuk berkata dengan jelas,
percis sekali dengan bayi yang baru belajar bicara. Dahinya megerut selamanya,
saat diam dan marah, pipinya sulit untuk dicubit karna sudah menempati posisi
janggut. Urat biru yang terlihat jelas, bahkan aliran darahnya, mencoba
sesekali mencubit kulitnya, aneh? Kok nggak balik? Sesering apapun gue
memoloskan bedak dan pelembab, kulitnya sudah tidak bernafas dan menerima semua
rasa. Buah dadanya yang menandakan wanita sejati berpindah kebagian perut
menyelimuti perut yang tak terlihat lagi. Serta semua bulu kaki tangan yang
beliau punya sudah hilang entah kemana, bahkan untuk meluruskan kakinya saja
tak mampu.
Melihat kejadian ini
tentu semua manusia nggak akan ada yang mau mendapati keadaan seperti ini. Banyak
dari mereka lebih baik mati dari pada menikmati rasa sakit seperti ini, gue pun
seperti itu. Tapi apa ini keinginan beliau? Beliaupun sama halnya seperti kita,
para manusia yang berjiwa muda. Tapi apa daya? Maut, jodoh, rizky sudah ada
yang mengatur, kita hanya dapat berusaha dan berdoa, Allah sesuai keinginan
hambanya.
“Ya Allah jika ajalku
sudah dekat, jangan biarkan aku meninggal dalam keadaan belum menghatamkan Al
Quran Mu, sebelum menjalankan sunnah kekasihmu, sebelum membahagiakan orangtua
hingga aku menjadi manusia yang Engkau ciptakan bukan sia-sia. Ya Allah jika
ajalku terlalu jauh, dengan ini biarkan aku meninggal dalam keadaan khusnul
khotimah”
No comments:
Post a Comment