RENCANA TINDAK LANJUT
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas : 3
Kurikulum : K13
Sasaran CP/KD : Peserta didik menggali
informasi tentang sumber dan bentuk energi yang disajikan dalam bentuk lisan,
tulisan, visual, dan/atau eksplorasi lingkungan.
Tujuan Pembelajaran : Mengetahui sumber energi dan
perubahannya pada lingkungan sekitar.
1.
Melalui kegiatan menganalisis “Motor Listrik
Ayah” secara mandiri, peserta didik dapat mengidentifikasi sumber energi yang
dapat diperbaharui dan tidak dapat diperbaharui.
2.
Melalui kegiatan membaca teks secara cermat,
peserta didik mampu menjelaskan kalimat utama, dan ide pokok dari paragraf teks
“Motor Listrik Ayah”
3.
Melalui kegiatan diskusi kelompok, peserta didik
dapat mengidentifikasi kebutuhan energi pada kegiatan sehari-hari dan hubungannya
terhadap lingkungan sekitar.
Sasaran penguatan literasi :
Sains, Membaca, dan Sosbud
Sasaran CK :
1.
Sains =
CK3 Subkompetensi: Mengidentifikasi penalaran teks sumber energi dengan
argumentasi ilmiah
2.
Membaca =
CK4 Subkompetensi: Menjelaskan kalimat utama dan ide pokok pada teks informasi
3.
Sosbud =
CK5 Subkompetensi: Menghubungkan pengetahuan yang terkait dalam kehidupan pada
konteks nasional
Materi/Tema : Sumber energi
yang dapat diperbaharui dan tidak dapat diperbaharui serta hubungannya dalam
kehidupan sehari-hari
Indikator capaian pembelajaran :
1.
Menganalisis sumber energi yang dapat
diperbaharui dan tidak dapat diperbaharui
2.
Menjelaskan kalimat utama dan ide pokok dari
paragraf
3.
Mengidentifikasi kebutuhan energi dalam
kehidupan sehari-hari
4.
Menghubungkan dampak pemakaian energi dalam
kehidupan masyarakat
Langkah-langkah pembelajaran :
Problem Based Learning
Kegiatan pembuka (apersepsi) :
1.
Guru menyapa peserta didik
2.
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
3.
Guru melakukan kegiatan pra wacana dengan
menanya peserta didik kendaraan pribadi yang mereka miliki
Kegiatan inti :
Pemberian stimulus:
1. Guru menampilkan 2 gambar kendaraan
2.
Guru menanyakan perbedaan dari kedua gambar
tersebut
3.
Guru memberikan teks bacaan “Motor Listrik Ayah”
Motor Listrik Ayah
Musim
kemarau tiba, hujan tak kunjung datang selama 5 bulan belakangan. Polusi udara
di ibu kota Jakarta makin parah, sangat berbahaya bagi pernapasan. Banyak factor
polusi udara di Jakarta, salah satunya pembuangan kendaraan bermotor karena
jumlahnya yang terus bertambah. Akhir-akhir ini, pemerintah menyerukan
pembelian motor listrik dengan subsidi yang menarik. Ayahpun beralih ke motor
listrik, selain ramah lingkungan, motor listrik tidak memerlukan BBM dalam
pengoperasiannya. Kini Ayah tidak perlu mengantri untuk mengisi bensin lagi
setiap harinya, karena motor listrik hanya memerlukan baterai untuk menjalankan
motor.
Menurut ayah motor listrik lebih
irit setiap harinya, karena untuk mengisi baterai sampai penuh hanya berkurang Rp2.500,-
dari pulsa token. Baterai motor listrik memerlukan energi listrik untuk pengisiannya,
sedangkan motor konvensional memerlukan bahan bakar untuk pengapiannya. Energi listrik
dan energi kimia dari BBM sama-sama energi yang tidak dapat diperbaharui, akan
tetapi energi listrik lebih ramah lingkungan karena tidak ada pembakaran dalam
mesinnya. Energi listrik bisa didapatkan dengan mudah dengan panel surya untuk
menangkap panas matahari langsung, sehingga kita tidak memerlukan biaya untuk
membelinya di PLN. Akan tetapi Ayah belum memiliki cukup uang untuk membeli
panel surya. Aku selalu mendoakan Ayah dan semua orang agar memiliki panel
surya agar tidak bergantung pada PLN untuk menggunakan listrik khususnya mengoperasikan
motor listrik, karena kehidupan manusia memang tidak luput dari listrik. Listrik
merupakan tanda sumber kehidupan manusia di era globalisasi saat ini.
Kami hanya memiliki satu
kendaraan di rumah kami, akupun berharap kalian juga sama. Aku lebih memilih
berjalan kaki atau bersepeda ke sekolah. Selain tidak memerlukan energi yang
tidak dapat diperbaharui, keluargaku akan selalu sehat karena tidak bergantung
pada motor listrik Ayah. Ayah hanya memakai motor listriknya untuk pergi ke
tempat jauh dan untuk mempercepat waktu, tapi motor listrik ayah tidak bisa
berjalan dengan cepat. Kecepatan maksimal motor listrik ayah hanya 55 km/jam,
sepertinya memang cocok untuk penggunaan motor di kota agar tidak adanya
ngebut-ngebutan di jalan dan meminimalisir kecelakaan. Saat aku pergi ke
puncak, ayah membawa charger motornya untuk mengisi baterainya saat sampai di
sana. Aku sangat senang pergi kemanapun dengan motor listrik karena dapat
meredam kebisingan kota Jakarta.
Identifikasi masalah:
1.
Siswa menjelaskan kalimat utama dan ide pokok
pada paragraf dalam teks
2.
Guru memberi kesempatan kepada peserta didik
untuk menalar teks yang diberikan dengan argumentasi ilmiah
Pengumpulan data:
1.
Peserta didik mencermati gambar yang disajikan
2.
Peserta didik membaca teks “Motor Listrik Ayah”
secara cermat
3.
Guru melempar pertanyaan “Adakah pengaruh penggunaan
energi dalam kehidupan sehari-hari?”
Pengolahan data:
1.
Peserta didik menggarisbawahi kalimat utama dan
ide pokok pada paragraf dalam teks
2.
Peserta didik mengelompokkan energi yang dapat
dan tidak dapat diperbaharui.
3.
Peserta didik berdiskusi dengan kelompoknya
untuk mengidentifikasi kebutuhan energi pada kehidupan sehari-hari
Pembuktian: Peserta didik menentukan energi yang dapat
diperbaharui dan tidak dapat diperbaharui dalam kehidupan sehari-hari, serta
dampak penggunaan energi tersebut dalam kehidupan bermasyarakat.
Menarik Kesimpulan: Peserta didik menarik kesimpulan apa
saja energi yang dapat diperbaharui dalam kehidupan sehari-hari, serta
manfaatnya dalam kehidupan bermasyarakat.
Kegiatan penutup (konfirmasi) :
1.
Guru memberikan apresiasi pada kelompok terbaik
dalam berargumen
2.
Guru menyemangati peserta didik yang presentasi
3.
Guru meminta peserta didik menyampaikan
pengalaman belajarnya