Mungkin ketika kamu membaca ini,
kamu sudah balik ke Negara asal. Perjalananmu tak perlu dibahas, tapi ini harus aku bahas. Aku ini baru saja mengkalkulasikan kehidupan baru yang berbeda dari
sebelumnya, bukan karena aku tidak peduli, aku lipat ketidakpedulian ini dengan
bayanganku antara fajar dan senja. Hidup terus berjalan, estimasi perhari telah
aku tetapkan. Aku hanya ingin mengucapkan selamat buat kamu yang menempuh hidup
baru. Kamu memang selalu lebih dulu dibandingkan aku. Sepertinya aku ini harus
terbiasa ditinggalkan kamu beberapa waktu nantinya. Bukan lagi belantika
Indonesia, melainkan dunia. Aku akan terus berusaha menjadi wanita tangguh,
meski terkadang mengalirkan linangan air mata karenamu. Ups!
*mau keluar tapi tertahan
Kemarin kamu mengiyakan apa yang
aku minta dan kali ini, aku harap kamu juga mengiyakan apa yang aku minta.
Jangan pikirkan aku dan semua yang jauh ini saat sesampainya kamu di sana.
Nikmati perjalanmu, jadikan cerita yang tak terlupakan. Salamku untuk dunia dan pagoda disana. Jangan repot-repot membawakan yang tidak ada di sini. Aku hanya ingin
yang ada tetap ada, kekasihku pulang seperti saat dia pergi. Makasih kamu sudah
belajar marah padaku menyertakan HAMmu.
#peluk sayang untuk yang tak
terlupakan