Selamat....
Selamat kawan atas hari kebahagiaanmu. Mungkin ini bukan
waktunya engkau berbagi bersama aku dan temanmu yang lainnya, semua butuh
privasi akupun begitu. Banyak hal yang tidak dapat diucapkan, didengar, bahkan
dibaca. Hiraukan saja suara-suara bising di luar sana yang kiranya baik untuk
kau tinggalkan. Yakin kamu punya alasan!
Dari tujuh, aku hanya memiliki dua dari angka tersebut,
mungkin kamu tidak. Ledakan hak itu akan menjadi ampas dengan sendirinya. Aku tunggu
tanggal mainnya, dan kamu pantas bahagia lebih dulu dibanding aku, akupun ikut
berbahagia dengan kebahagiaanmu.
Atur nafas untuk perencanaan ini matang-matang, karena aku
memang tertinggal. Detik tidak akan berhenti berdetak hingga aku paparkan, ini
waktunya.
#secercah senyum untuk sang sahabat
No comments:
Post a Comment