Perjalanan ke Cikuray ini
benar-benar dadakan, bukan buat gue tapi buat semua teman-teman gue. Mereka menyiapkan
semuanya hanya dalam H-2. Benar-benar super dadakan, karena seharusnya gue
nggak berangkat bareng mereka, tapi berhubung team yang satu mendadak cancel
semua jadi gue harus cari cara gimana biar perjalanan ini jadi. Carter mobil,
langsung dp, belanja logistik, packing, done! Berangkattt!!!
Cikuray merupakan gunung
tertinggi di garut, Jawa Barat. Di garut itu banyak gunung, dan cikuraylah yang
tertinggi 2.821 mdpl. Gunung cikuray sangatlah kerucut jika dilihat dari kejauhan, dan sungguh lancip. Biasanya pendaki yang sudah kawakan mendaki gunung di garut
sekaligus istilahnya PAGUCI (Papandayan, Guntur, dan Cikuray). Menurut pendaki
gunung-gunung di bawah 3000 mdpl merupakan gunung cewek yang dapat di tektok
(naik turun dalam waktu satu hari). Cikuray ini pelit akan sumber mata air,
mata air benar-benar hanya ada di pos 1 (pemancar). Sebenarnya di pos 2 juga
ada sih, tapi mata airnya sangat kecil dan memakan waktu banyak untuk menunggu
antrian.
jana, apit, eric, emi, gue, fitri, maul, nanda, furkon |
Awal pendakian kami dimulai pukul
07.00 wib. Sempat terhalang saat awal tracking di pos pendaftaran, karena jana
(ilung) daftar dengan nama backpacker13 (almamater SMP gue, jana, dan eric).
Mereka takut kalau kami rombongan backpacker depok yang sudah di blacklist dari
pendakian cikuray karena nyampah di atas gunung dan tidak membawa turun sampah
ke bawah. Tapi hal itu bisa diantisipasi karena semua KTP kami tidak ada yang
berasalkan kota Depok, legaaa...
Dari Pos pertama sampai pos kedua
kalian dapat nikmati perkebunan teh dan menurut gue saat memandang ke atas,
terlihat jalur gunung ayek-ayek di sana, gelap penuh kabut, tercium sekali
aroma dinginnya. Sesampainya kami di pos 2, ada kotak yang tersedia untuk
pungutan seikhlasnya. Pendakian cikuray lewat jalur pemancar memang sangatlah
komersil. Awal datang mobil kami kena 25.000/mobil, pendaftaran awal 10.000/orang,
pendaftaran pemancar seikhlasnya, pendaftaran di pos 2 seikhlasnya. Dari pos 2
inilah warung terakhir, setelah pos 2 ada tulisan “anda memasuki hutan” dan dari
sinilah track cikuray sebenarnya. Cikuray nggak punya bonus tanah datar,
apalagi turunan jangan harap. Pandangan kalian selalu ke atas dan selalu
pesimis untuk sampai puncak karena tracknya yang sangat pahit, kecil, licin,
sulit.
jalur menuju pos 4 |
Sampailah kami di pos 3. Perjalanan
dari pos 3 hingga puncak lebih terjal dengan tingkat kemiringan super sadis
hingga dengkul bertemu dagu. Jangankan kaki, tanganpun ikut memopoh tubuh untuk
naik. Di pos 3 tiba-tiba gw berhalangan (penyakit bulanan wanita) perut keram,
sakit tak tertahankan. Tas gw dibawa furkon, gw jalan pelan-pelan bareng
furkon, maul, fitri, emi. Swiper kami (jana) dengkul yang satu oleng dan yang
satunya lagi keram. Terpaksa erik yang gantian jadi swiper temani jana. Karena
waktu yang semakin siang, apit (ranger) jalan duluan berdua nanda buat pasang
tenda di puncak, karena tempat camp cuma ada di puncak, pos 8, dan pos 6, telat sedikit mereka berdua harus balik turun cari tempat.
Sampailah kami di pos 6 (puncak
bayangan), gw, maul, nanda, fitri, emi, furkon. Dari sini cari puncak sudah
dekat, banyak tulisan panah ke arah puncak. Di sini tempat hilangnya rani
(pendaki wanita) yang sampai saat ini belum ditemukan, entah mati atau tidak.
Usut punya usut rani saat itu drop kekurangan air, ditinggal temannya untuk
cari air ke bawah. Pas temannya ke atas lagi untuk memberikan air ke rani,
ternyata rani sudah hilang sampai sekarang tidak berhasil ditemukan. Di pos 6
kami makan-makan sedikit demi isi tenaga untuk sampai puncak. Sesampainya kami
di pos 8 yang kami kira ini sudah puncak karena banyak sekali sampah yang
menggunung akibat ulah pendaki yang tidak bertanggung jawab, ternyata masih 15
menitan lagi untuk sampai dipuncak.
sunrise 06.00 wib |
Ini dia puncaknya cikuray, tepat jam 14.30 wib kami sampai. Apit
dan nanda sudah mendirikan tenda, kita tinggal masuk rebahan dan istirahat sambil
tunggu masakannya maul. Selang beberapa jam 15.30 wib jana dan erik tiba, kami dirikan
tenda lagi berhadapan. Ada shelter di puncak, ada yang bilang belum sampai
puncak kalau belum naik ke shelternya cikuray. Erik, jana, dan apit nekat naik
ke atas shelter. Andai aja gue cowok dan bisa manjat, gue panjat itu shelter!
Salah satu teman kami sempat meneteskan air mata saat melihat sunrise muncul
ditengah gerombolan awan cikuray. Baru kali ini gue naik gunung dapat
pemandangan yang kaya begini. Terimakasih Allah atas keindahan yang tiada tara,
terimakasih guys yang sudah menemani sampai puncak dan turun dengan selamat.
Terimakasih semuanya, dan terimakasih kamu :)
jana, apit, eric di atas shelter |
#pesanannya bang jana
No comments:
Post a Comment