Hari pertama, 27 November 2015
14.00 kami tiba di Bandara Internasional Lombok – Praya. Ceritanya sih honeymoon, tapi travelling tetep enakan
backpekeran. Selain hemat biaya, waktupun nggak mengikat (bebas). Ini kali
pertamanya aku dan suami pergi berdua ke NTB, tepatnya pulau Lombok (pulau
seribu masjid). Kami memilih Lombok barat sebagai objek wisata yang kami tuju.
Ya, apa lagi kalau bukan gili tujuan utama kami. Nah, berkunjung ke Lombok belum
seru nih kalau belum ke pusat kotanya Lombok, yaitu kota mataram. Kota mataram
adalah jantung dan pusatnya keramaian pulau Lombok. Bertemu dengan rekan
sejawat saya sekalian mampir ke rumahnya, pinjam scooter miliknya untuk akses
menuju pantai senggigi. Biasanya penyewaan sepeda motor minimal diharga
50.000,-/hari dan maksimal diharga 75.000,-/hari. Pom bensin sangatlah jarang
ditemukan di sini, jadi kalau anda sudah menemukan pom bensin, jangan lewatkan
untuk isi. Dari mataram kami langsung ke arah pantai senggigi, jangan khawatir
nyasar ya karena GPS di kota ini sangat lancar dan tidak miskin signal. Ada dua
alternatif jalan menuju senggigi, jalan utama alternatif pengguna mobil hanya
dengan luruuuuus saja, dan jalan alternatif pengguna motor, persimpangan belok
kiri. Dari kota mataram pukul 17.00, kami sampai di Lacasa Home Stay 18.00. Untuk
harga nggak perlu khawatir, Lacasa Home Stay masih bersahabat buat backpeker,
harga kamar di sini maksimal 150.000,-/malam.
Hari kedua, 28 November 2015
10.00 kami mulai berangkat menuju pantai batu layar, hanya 10
menit dari home stay kami kemarin kami sudah tiba di depan masjid batu layar. Pemandangan indah sehabis ibadah, terpapar laut indah.
Ini foto di depan masjid batu layar |
Masjid batu layar adalah masjid sekaligus makam keramat menurut penduduk
Lombok. Makam di masjid batu layar menurut kepercayaan penduduk setempat adalah
makam keturunan Nabi Muhammad SAW. Ada pula yang mengatakan bahwa makam
tersebut merupakan tempat peristirahatan tokoh islam berkebangsaan Baghdad
bernama Sayid Duhri Al Haddad Al Hadrami yang dipercaya sebagai salah satu
tokoh agama islam di Indonesia. Beberapa publikasi yang lain menyebut nama
tokoh Baghdad yang datang bernama Syeh Syayid Muhammad Al Baghdadi. Ya siapapun
tokoh tersebut, yang jelas pemandangan di depan masjid ini sangatlah cantik dengan
paparan pantai batu layar nan luas. Sudah puas mengunjungi masjid batu layar,
kamipun meneruskan perjalanan menuju pantai senggigi. Pantai senggigi kami
tempuh hanya kurang lebih 20 menit dari masjid batu layar.
Dan inilah fakta potret pantai senggigi - lombok |
11.00 kami sampai di pantai senggigi. Ternyata nggak semua
yang kami dengar di pemberitaan online benar tentang kotornya pantai senggigi.
Karena pada kenyataannya, pantai senggigi sangatlah indah dan jernih. Dengan
pasir putih halus yang membuat tapakan kami lebih perlahan menuju bibir pantai.
Kami meneruskan perjalanan ke pelabuhan bangsal. Bangsal
adalah terminal menuju gili trawangan, gili meno, dan gili air. Di sepanjang
perjalanan tidak hentinya kami memuji ciptaan tuhan, subhanallah indahnya pemandangan
alam ciptaanya. Kanan kami diberikan pemandangan gunung dan kiri kami diberikan
pemandangan laut. Dan kami tambah jatuh cinta dengan kekayaan Indonesia.
12.30 kami sampai di bangsal. Motor kami titipkan di tempat
penitipan motor, perhari dikenakan 5.000,-/motor. Karena di gili tidak boleh
ada kendaraan bermotor, dan itu sudah menjadi adat masyarakat di sana selain
karena polusi udara. Untuk harga kapal penyebrangan ke gili trawangan kami
dikenakan 20.000/orang. Harga ini sudah jauh paling murah dibandingkan dengan
boat. Perjalanan kapal menuju gili trawangan hanya memakan waktu 30 menit,
sampailah kami di gili trawangan. Gili trawangan merupakan pulau terbesar dan terjauh dari pelabuhan dibanding ketiga gili yang ada di lombok. Itulah yang membuat gili trawangan lebih ramai pengunjung dibanding gili air dan gili meno. Kedatangan kami langsung disambut calo
penginapan, snorkeling, dan diving. Saran sih ya, cuekin aja, jalan terus menuju
perkampungan. Anda bakal lihat banyak penginapan yang available dengan harga
lebih murah dibandingkan harga yang diberikan calo. Kami memakai Gerald home
stay Rp 200.000/malam. Karena penginapan kami yang lumayan jauh dari bibir pantai,
kami memutuskan untuk sewa sepeda Rp 50.000/1 orang.
13.00 kami snorkling ke tiga gili sekaligus. Harga snorkeling
cukup terjangkau, hanya Rp 150.000/orang. Ya, bagi kami itu sudah cukup murah
dengan mengitari tiga gili dari jam 13.00 sampai jam 18.00 (5 jam).
saya rela terkena karang demi melihat lebih dekat ikan cantik penghuni gili |
Gili meno, terkenal dengan banyaknya ikan laut dan kami
tidak melewatkan kesempatan untuk bermain lebih dekat dengan hewan laut ini.
Caranya dengan memberikan ikan-ikan ini roti dan mereka semua akan tertuju pada
kita.
potret pukul 17.00 menuju sunset di gili air |
Sedangkan Gili air, terkenal dengan turtlenya. Di dasar laut banyak
sekali para wisatawan yang diving untuk melihat lebih jeli lagi perkembangan
turtle. Karena wisatawan gili meno dan gili air tidak sebanyak di gili
trawangan, jadi harga makanan, minuman, serta penginapannya pun sangat menguras
korcek kami, hehehe. Untung kami tidak terlalu lama singgah di gili air.
Hari ketiga, 29 November 2015
Hari ketiga kami habiskan untuk berkeliling gili trawangan dengan cidomo (delman), ke gili trawangan timur yang ramai dengan pecinta fajar dan ke gili trawangan barat yang ramai dengan pecinta senja. Harga untuk berkeliling gili trawangan berkisar Rp 150.000,-/cidomo. Selain keindahan alam bawah lautnya yang memukau, penduduk gili trawangan sangat ramah akan wisatawan, apalagi kalau bukan karena wisatawan merupakan aset mata pencaharian mereka.
potret sunrise depan terminal gili trawangan timur |
kami di bawah sunset gili trawangan barat |
Untuk anda yang ingin berkunjung ke gili trawangan, jangan lewatkan kehidupan malam di central gili trawangan, mungkin khalayak legian dan seminyak di bali. Jejeran bar dan hingar bingar musik siap menyulap malam anda di gili trawangan menjadi meriah. Selain bar dan kios, aneka jajanan pinggiran juga berjejeran merapatkan barisan di gili tengah. Sesekali kita dapat melihat kesenian bela diri yang bernama presean atau stick fighting di central. Central atau biasa disebut pasar seni di gili trawangan, mulai saat senja datang dan matahari siap kembali ke peraduan. Pasar seni di gili trawangan berbentuk seperti jalan besar menghadap ke pantai tengah gili trawangan dengan kios dan bar di kanan kirinya. Waktu paling asik untuk datang ke central adalah malam hari sekitar pukul 21.00 WITA. Saat itulah seluruh bar dan toko di sepanjang pasar seni kompak di buka. Makan di bar gili trawangan seperti tinggal di negara luar, saking hanya kamilah WNI yang makan di bar tersebut selain bule, selebihnya WNI adalah pelayan dan karyawan bar.
Hari keempat, 30 November 2015
Kami pergi meninggalkan gili trawangan pukul 07.30 untuk kapal
keberangkatan ke dua. Kami sampai dibangsal pukul 08.00 langsung menuju pura
batu bolong.
Pemandangan pura seperti ini mengingatkanku pada eksotis pura
tanah lot di Bali. Perkembangan pulau lombok memang seperti lima tahunnya bali yang dulu (bali lebih cepat lima tahun dibanding Lombok). Seperti halnya pura yang ada di Bali, setiap pengunjung diharuskan memakai selendang yang dililitkan pada pinggang dan memakai celana/rok panjang. Untuk wanita yang sedang datang bulan tidak diperkenankan masuk ke dalam pura. Jangan lupa memberikan donasi seikhlasnya untuk kebersihan pura tersebut. Nah dibelakang saya pura atas yang khusus untuk beribadat. Bagi non hindu dilarang naik ke atas pura, kecuali bagi mereka yang mau beribadat.
10.00 kami meneruskan perjalanan menuju pasar cakranegara yang terletak 20 km dari pusat kota mataram. Apalagi yang dicari kalau bukan oleh-oleh khas Lombok. Di sini tersedia makanan, souvenir, dan pakaian lombok. Di
pasar ini harga oleh-oleh masih bisa nego dan relatif lebih murah dibandingkan
toko-toko dipinggir jalan kota mataram. Selisih harganya bisa ½ harga loh.
Di atas itulah alasan mengapa saya dan suami harus ke lombok. Jika ada kesempatan lagi, kami ingin balik ke gili trawangan lagi. Nggak nyesel liburan panjang di lombok, meski menguras gaji kami sebulan, bak raja dan ratu.
# We are Mr and Mrs "Ferdian".
# We are Mr and Mrs "Ferdian".
No comments:
Post a Comment