Bentuknya kecil, tetapi semua ada di sana. Cinta, kebencian,
kerinduan, kasih sayang, gundah gulana semua bermuara darinya. Sesuatu yang
tidak dapat dirasakan oleh panca indra dapat dirasakan dalam hati. Hati tak
dapat berucap, tapi hati yang dapat mengontrol ucapan. Hati tak dapat berpikir,
tapi pikiran dapat terpengaruh oleh hati. Hati tak dapat berbohong, pusat dari
segala rasa. Semua rasa dari hal terkecil sampai terbesar tertampung di dalam hati. Terlihat
kecil akan tetapi dapat menusuk organ-organ kemanusiaan sampai tak dapat
berfungsi dengan baik. Penjagaan hati tak semudah lagu: “jagalah hati, jagan
kau kotori” juga tak semudah menjaga otak dari memori, apalagi dari mencintai
dan dicintai. Hati selalu ingin memiliki, walau tak selalu dapat terpenuhi,
tetap menjadi keinginan birahi. Hati merupakan wadah penampung segala suasana,
amarah, kecewa, derita dan luka dapat tertampung di sana. Hatiku kemarin
tengadah dan sekarang terungkup, esoknya terbuka lalu tertutup. Tiba-tiba bolak
balik cepat, secepat kilat. Tak dapat dicegah hanya dapat berubah dengan
sesukanya. Hanya mengikuti arus, dan berharap tak hanyut apalagi terjerumus.
No comments:
Post a Comment