Dia yang ku cinta
Sampai saat ini aku masih mencintainya
Sulit mendapatkannya, sulit juga melepaskannya
Di tengah padang kami jalan bersama menuntun sesama
Lalu ku biarkan dia jalan sendirian sedang aku di belakang
Aku tak tahu siapa yang akan membentangkan sayap lalu menuntunnya
Begitu banyak sayap yang ingin membantuku
Tapi tatapanku tetap ke arahnya
Mencoba menenggenggam sayap yang lain dengan selalu melihat bola
matamu
Bola mata yang ku kenali sedari dulu
Bola mata yang ku hafal, berharap semuanya telah final
Hati kecilnya bilang, semua tlah hilang
Aku meyakinkan sampai titik darah
penghabisan
Dia kehilangan semangat tapi aku tetap
menjadi penghangat
Dia pasrah tapi aku tetap semengah
Aku tetap menguatkan dan mengendalikan
walau hanya sebagai teman
Dia tak meyakini sampai saat ini aku tetap
mencintai dan menyayangi
Yang dia tahu tidak ada lagi abi umi
Atas bawah saling tarik menarik
Aku ditengah hanya mengadah lelah sudah
Keduanya egoistis, hanya memikirkan kenyamanan
Tak peduli harus bilang apa lagi
Ingin
menutup mata saja rasanya kalau begini
Pilihan aku
kamu, tapi kamunya begitu
Aku akan
berkorban perasaan
Kalau memang
cinta butuh pengorbanan
Hati
mengendalikan pikiran
Balik lagi
kalau jodoh di tangan tuhan
Tapi kamu
tak berkeyakinan
Ini memang
berat, tapi aku tetap harus kuat
Masih
membutuhkan penyemangat untuk hidup lebih ketat
Seperti
perang tanpa parang, sudah menyerah dan kalah
No comments:
Post a Comment