Sabtu, 09 Mei 2009, Auditorium Museum Mandiri
Talkshow Curhat “Jatuh Bangun Demi Klub Buku”
Acara ini dihadiri oleh siswa SMP Lab
School perwakilan dari Teras Book, Adiya. Berawal dari tahun 2002, guru
Bahasa Indonesia (Pak Ucok) di SMP Lab School mengajak siswanya untuk membaca
buku bareng di teras sekolah. Ternyata banyak yang tertarik, agar kegiatan ini
lebih terkoordinir didirikanlah Teras Book. Klub buku ini sifatnya
informal, jadi tidak memiliki anggota tetap. Siapa saja yang suka, silahkan
gabung.
Ada pula kegiatan yang biasa dilakukan
adalah bedah buku sepulang sekolah. Bedah buku ini dilaksanakan setiap hari
selasa, dan seminggu sebelumnya sudah dipilih satu buku untuk dibahas, dan
dipilih empat orang untuk membuat resensi dari buku tersebut. Dalam teras buku
ada moderator untuk memimpin sebuah diskusi dan sesi adu pendapat. Pengumuman
untuk siswa dapat dengan menempel poster di mading sebelum mengadakan sebuah
diskusi, tujuannya agar siswa mengetahui kegiatan teras buku dan menghadiri
diskusi tersebut. Jumlah yang hadir dalam diskusi di Teras Buku juga
bervariasi, karena di Teras tidak ada yang dibatasi. Pernah hanya lima orang
yang hadir dalam diskusi tersebut, karena masih kurangnya pandangan siswa akan
pentingnya buku. Pernah juga di tengah-tengah diskusi ada siswa yang minta izin
pulang. Kadang banyak siswa yang datang, terlalu ramainya hingga sampai membuat
dua resensi.
Dalam kegiatan ini, siswa dapat mengenal
buku-buku yang bagus. Wawasan kita juga bertambah luas, karena ada sesi adu
pendapat mengenai topik yang kurang akrab dengan keseharian kita. Dengan ikut
menjadi anggota Teras Buku, kita dapat mengenal dunia luar, karena dalam
kegiatannya teras sering bekerja sama dengan beberapa instansi pecinta buku.
Anggota Teras Buku juga salah satu tambahan nilai mata pelajaran Bahasa
Indonesia. Selain acara itu, Teras Book juga membuat program beli buku
bareng agar dapat meminta diskon kepada penerbit. Waktu itu Teras pernah
buka pesanan bagi buku Toto Chan. Anggota Teras Book juga aktif
sebagai pembicara atau pun buka stand di World Book Day.
Bulan April lalu, Teras Book juga
menyumbang 140 buku untuk kandank Jurank Doank, dan satu juta buku dalam acara
penggalangan buku bareng 1001 buku. Teras Book juga bekerja sama dengan
instansi pecinta buku, yaitu Kick Andy Book Club, yang juga hadir
sebagai pembicara, sebagai perwakilannya Ayu. Selain menyumbang teras buku juga
pernah mendapat bantuan sumbangan buku-buku dari Forum Indonesia Membaca.
Pandu Ganesa, yang juga hadir sebagai
perwakilan dari Komunitas Karl May Indonesia. Sebelumnya Pandu Ganesa pernah
bertemu dengan Adiya dalam diskusi buku Karl May. Adiya mengatakan, sebenarnya
dirinya tidak siap waktu itu karena persiapannya hanya dua hari, tapi untungnya
berjalan dengan lancar. Pandu Ganesha mengacungkan jempol untuk segala usaha Teras
Book dalam memberikan virus membaca
kepada remaja yang kurang gemar membaca.
Hadi yang juga sebagai pembicara dalam
talkshow tersebut merasa perjuangan Teras Book berhasil jika siswa SMP
tersebut terkena virus gemar baca buku. Sebenarnya salah satu yang
melatarbelakangi terciptanya Teras Book ini adalah untuk menanamkan minat terhadap
bacaan, khususnya siswa SMP Lab School. Tapi dengan adanya Teras Book
ini dia jadi lebih tahu buku mana yang bagus untuk dibaca dan dari sinilah
minat bacanya bertambah.
No comments:
Post a Comment