30 HOURS OF WORKING AND
STILL GOING STROOONG
Dunia pers Indonesia berkabung pasca meninggalnya copywriter terkenal yang bekerja di
Y&R (Young and Rubicam). Kabar tersirat, Pradnya Paramitha (Mita Diran)
atau yang dikenal @mitdoq (akun twitternya) meninggal pasca meminum energy drink berlebih untuk menjaga
staminanya agar tetap kuat bekerja. Lebih
dari itu, kematian Mita bukan
semata-mata dikarenakan energy drink,
Mita bekerja 30 jam lebih tanpa istirahat, tidak ada satupun pengamat kesehatan
yang menganjurkan hal ini terjadi. Menurut Agung Nugroho (ayah kandung Mita),
anaknya memang merupakan pekerja keras, Mita sudah berkali-kali diingatkan
untuk beristirahat jika merasa lelah. Akan tetapi, semua itu kembali ke
personal masing-masing.
Copywriter berbakat ini pernah meraih Citra Pariwara Award
beberapa waktu lalu, atas kegigihan kerja dan kreatifitasnya. Kadang untuk
mendapatkan hasil maksimal, prosesnya juga harus maksimal, meski dengan bekerja
berat. Akan tetapi yang perlu diingat, tubuh bukan robot, manusia membutuhkan
istirahat dan 8 jam/hari adalah waktu normal untuk beristirahat. Jika keadaan
ini berubah secara ekstrim, keseimbangan tubuh juga akan kacau. Apalagi Mita
juga diketahui sedang menjalani program OCD (Obsessive Corbuzier’s Diet) yang
mengharuskan pengikutnya berpuasa selama 18, 20, dan 24 jam. Ini membuat
berkurangnya asupan nutrisi bagi tubuh Mita. Hal ini bertambah parah ketika selepas
bekerja Mita lebih memilih pergi berkumpul bersama temannya dari pada
beristirahat. Akibatnya Mitapun pingsan dan dilarikan ke Rumah Sakit Pusat
Pertamina (RSPP). Sempat mengalami koma selama 3 hari, dan akhirnya mitapun menghabiskan
nafas terakhir pada 15 Desember 2013. Bekerja 3 hari tanpa istirahat pasti
menimbulkan terjangkitnya tubuh akan penyakit, seperti Mita yang dikabarkan
bekerja 30 jam tanpa istirahat (tidur & makan makanan berat). Yup, Mita
memang memiliki penyakit insomnia (sulit tidur) yang terkadang datang dan
menghilang. Saat penyakit insomnianya datang, Mita lebih memilih terbangun dan
mengerjakan pekerjaan yang belum rampung. Tidak seharusnya Mita menggunakan
waktu istirahatnya dengan bekerja, karena otakpun butuh istirahat dan hiburan.
Kejadian yang dialami Mita mungkin sering terjadi pada copywriter lain. Menjalani pekerjaan
yang didasari hobi akan lebih enjoy dijalani, apalagi untuk mencapai hasil
maksimal dimata publik, kadang kesehatan menjadi hal yang terlupakan. Kematian
Mita merupakan pelajaran bagi semua staff pers di Indonesia, terutama copywriter. Pasalnya, banyak copywriter yang memang bekerja diluar
dunia nyata, asik berimajinasi fiktif sehingga melupakan kenyataan. Hal serupa
juga sempat saya alami saat pembuatan beberapa artikel yang mengharuskan dunia
fana saya mengikuti fiktif yang saya buat, kejadian tersebut hampir membuat
saya stress berkepanjangan. Untungnya saya menyadari bahwa manusia memiliki
batas kemampuan dalam bekerja, jika sudah di luar ambang batas kemampuan, akan
lebih baik tubuh segera diistirahatkan untuk mendapatkan pikiran yang
menjernihkan. Guys, tanggung jawab bukan hanya pada pekerjaan semata, tanggung
jawab kepada diri sendirilah yang paling penting.
No comments:
Post a Comment