- Thales
Thales digelari
bapak filsafat karena dialah orang yang mula-mula berfilsafat. Gelar oru
diberikan karena ia mengajukan pertanyaan yang sangat mendasar, yang jarang
diperhatikan orang, juga orang zaman sekarang: What is nature of the word
stuff? (Apa sebenarnya bahan alami ini?) pertanyaan ini sangat mendasar.
Terlepas dari apapun jawabannya, ini saja telah mengangkat namanya me4njadi
filosof pertama. Ia sendiri menjawab air. Jawaban ini sebenarnya amat sederhana
dan belum tuntas. Belum tuntas karena dari apa air itu? Thales mengambil air
sebagai asal alam semesta barangkali karena ia melihatnya sebagai sesuatu yang
amat diperlukan dalam kehidupan, dan menurut pendapatnya bumi itu terapung di
atas air.
- Anaximander
Anaximander
mencoba menjelaskan bahwa substansi pertama itu bersifat kekal dan ada dengan
sendirinya. Anaximenes mengatakan itu udara. Udara merupakan sumber segala
kehidupan, demikian alasannya. Pembicaraan filosof ini saja telah
memperlihatkan bahwa di dalam filsafat terdapat lebih dari satu kebenaran
tentang satu persoalan. Sebabnya ialah bukti kebenaran teori dalam filsafat
terletak pada logis atau tidaknya argumen yang digunakan.
- Heractitus
Menurut
Heraclitus alam semesta ini selalu dalam keadaan berubah, sesuatu yang dingin
berubah menjadi panas, yang panas berubah menjadi dingin. Itu berarti bila kita
hendak memahami kosmos, kita mesti menyadari bahwa kosmos itu dinamis. Kosmos
tidak pernah berhenti, ia selalu bergerak, dan bergerak berarti berubah. Gerak
itu menghasilkan perlawanan-perlawanan. Itulah sebabnya ia sampai pada
kongkulasi bahwa yang mendasar dalam alam semesta ini bukanlah bahan
(stuff)-nya seperti yang ditanyakan oleh filosof pertama itu, melainkan
prosesnya.
- Plato
Menurut Plato,
kebenaran umum (definisi) itu bukan dibuat dengan cara dialog yang induktif
seperti pada Socrates, pengertian umum itu sudah tersedia di sana di alam idea. Definisi pada Socrates
dapat diartikan tidak memiliki realitas.
No comments:
Post a Comment