Friday 22 July 2016

Merbabu, Mei 05th, 2016

Kehangatan merbabu banyak cerita.


Saya pernah ke daerah jawa tengah, tapi belum sempat menapaki areal gunung merbabu. Berawal dari sulitnya keberangkatan, lebih menyulitkan ketika kepulangan. Tapi kami akhiri dengan senyuman, walaupun tanda pernikahan kami kali itu terdeteksi hilang, dan akhirnya kembali sesampainya kami di rumah.

Selama ini Tuhan saya belum pernah merampas hal yang saya anggap berharga. Sampai saya berkali-kali bertanya, terlalu sayangkah Engkau kepada saya? Padahal saya adalah hambaMu yang selalu melakukan dosa.

Kehangatan gunung selalu memikat hati untuk bercerita, dan setiap perjalanan memiliki banyak cerita berbeda. Boyolali tempatnya, naik via kopeng, turun via selo. Katanya gunung merbabu itu adalah gunung yang tidak ada mata air di atas, alhamdulillah itu tidak terbukti via kopeng masih ada 2 titik sumber air, pas puncak menara juga masih ada air.

Memijakkan kaki ke lebih dari 3000 kaki itu merupakan hal yang luar biasa, apalagi berhasil menapaki puncak sejati. Penuh tawa dan tangis. Saat tertawa, saya bisa membagi kebahagiaan dengan yang lain, tapi saat saya menangis, yang saya cari hanyalah pundaknya. Pandangan depan hanya berlatarkan hitam, tapi saya aman. Dia tidak sekuat yang lain, namun untuk saya maka dia terkuat dari yang lain.

Terimakasih ya Allah Engkau telah mengembalikan kami dari perjalanan sulit mencapai puncak sejatinya gunung merbabu dengan sentosa, meninggalkan kenangan dan senyuman.

#selaluadasenyumdibalikpagi :)

photograph by +Eric Ferdian