Friday 19 June 2020

Jejak Pemi(r)sah

Banyak jejak terlihat namun tak meninggalkan bekas. Ingin sekali menulis kembali, apapun coretan itu supaya berarti kelak nanti. Bukan untuk melihat kembali cerita lain dimensi, tetapi untuk menagkap pelajaran yang berarti. Aku selalu membiasakan membaca kepada anak untuk senang dengan buku, walaupun saat ini anakku belum bisa membaca, setidaknya ia gemar memegang dan melihat isi buku, apapun itu. Bayangkan mulai TK ia akan terbiasa melihat buku (2 tahun) lanjut SD (6 tahun) lanjut SMP (3 tahun) SMA (3 tahun) dan kuliah (4 tahun). Bayangkan kalau anak tidak terbiasa membaca, ia tidak akan berhadapan dengan sesuatu yang tidak disenanginya selama 18 tahun (buku dan tulisan). Menulis saja apapun yang ada dipikiranmu, membaca saja apa yang kamu pegang dan lihat, sesimpel itu meningkatkan kegiatan baca membaca. Jadi penulis? sepertinya impian semua orang. Tetapi aku cukup jadi penulis untuk pemirsa sekalian  yang gemar membaca blog. Tolong tidak meninggalkan komen seperti robot (sambil melihat kembali komen no name), tapi komen yang betanggung jawab sebagai pembaca yang baik. 

BOKIRUSUN NOVIANA

Saya ingin menceritakan pengalaman keluarga saya yang ditipu oleh orang ini. Namanya Bokirusun Noviana, sering di panggil Bu Novi. Ia memanfaatkan teman SMAnya yang sudah mengenalnya dan mengakraban diri kembali selama 4 tahun. Di tahun keempat, barulah ia menawarkan umroh free kepada temannya ini sebut saja korbannya SY. SY mendapat tawaran umroh gratis karena si Bu Novi ini sudah janji kepada SY akan mengajaknya umroh gratis. Maklumlah Bu Novi ini memiliki rumah yang cukup mewah serta sederet mobil branded di wilayah Cempaka Putih, Tangerang Selatan. Dengan iming-iming umroh gratis, Bu Novi yang juga mengaku kerja di perusahaan travel umroh bernama HAMDU TRAVEL diangkat dari nama ALHAMDU TRAVEL meyakinkan korbannya SY bahwa ada kursi gratis untuk 4 orang (bukan hanya dirinya) tetapi hanya benar-benar SY lah yang benar-benar free. 3 bangku kosong yang lain adalah bangku kosong yang tiba-tiba dibatalkan oleh traveler, Bu Novi meminta SY untuk mencarikan orang yang ingin umroh gratis tetapi hanya membayar 7.500.000 perorang untuk mengganti penginapan selama di sana. Sontak saja SY menawarkan kakak dan adiknya untuk ikut bersama SY dan meyakinkan keluarganya kalau Bu Novi sangat bisa dipercayai sampai-sampai SY berdalih, jika Bu Novi adalah penipu, akan saya kembalikan uang kalian. Karenanya percayalah keluarganya. Setelah pada tahap transfer, kebetulan saya sebagai penulis transfer ke nomor rekening adik SY, dan adik SY yang transfer langsung ke Bu Novi. Saat saya ingin meminta bukti transfer adik SY, saya mendapatkan nama yang aneh. Penerimanya bernama BOKIRUSUN NOVIANA. Orangnya cantik kenapa namanya Bokir? pikir saya waktu itu, dan entah kenapa saya ingin sekali search engine di google nama tersebut. Dan yang saya dapatkan adalahhhh.... eng ing eng.... semua berita tentang Bu Novi adalah penipu. Ia adalah mualaf yang tidak jelas menikah dengan siapa dan sudah menikah berkali-kali. Penipuan haji, travel, umroh, jual-beli, dan diapun sudah sering keluar masuk penjara. Wowww.... kenapa SY tidak mengetahui teman akrabnya adalah penipu? Jadi, Bu Novi memanfaatkan korbannya sebagai dalang, agar korbannyalah yang di cari-cari semua orang. Dengan meyakinkan korbannya Bu Novi mengajak semua korbannya ke rumah mewahnya dan berpura-pura habis pulang umroh dan haji. Korban melihat Bu Novi umroh perpuluh-puluh kali dan haji berkali-kali serta melihat rumah serta isinya menjadi yakin bahwa Bu Novi bukanlah penipu. Apalagi ia juga sering memberikan oleh-oleh untuk korban dan keluarga korban dengan dalih "habis pulang dari LN". Jadi Warga Negara Indonesia yang baik haruslah sering-sering bersyukur. Bersyukur karena keluarga saya baru kena 5.500.000, bersyukur karena keluarga saya belum mengeluarkan biaya untuk mem uat paspor, bersyukur karena keluarga saya belum mengundang warga untuk melakukan pertemuan layaknya orang-orang lain sebelum berangkat umroh, bersyukur keluarga saya belum benar-benar jadi jalan ke tanah suci. Mungkin saja jika benar berangkat, keluarga saya terlantar di sana dan belum tentu bisa balik ke Indonesia dengan selamat sentosa. Karena yang saya cek diantara sekian banyak penipuan yang dilakukan Bu Novi ini, mungkin keluarga saya masih dalam hitungan kecil, banyak yang tertipu puluhan juta rupiah. Saat saya menulis ini, saya mendengar Bu Novi sudah dipenjara kembali. Mungkin nantinya setelah lepas akan menipu lagi. Untuk itu saya menulis tulisan ini untuk memudahkan kalian mencari nama BOKIRUSUN NOVIANA dan ALHAMDU TOUR ATAU ALHAMD TOUR. Semoga setelah ini tidak ada lagi yang tertipu oleh orang ini.