Monday 29 December 2014

SEDANG TIDAK INGIN MENULIS YANG AKAN KALIAN KETAHUI

#2015

Friday 26 December 2014

KANGEN MUNCAK

miss u gals
Apit: Absen dulu ya...
Mbel, mancunk, bang pman, mba dwi, nano, yudi, bang vincent, ojak
Nano: Yang bikin rame kok nggak ada?
Vincent: Lieza toh yang bikin rame? Cie Nanooo
Lieza: Dika, lo ngapain sih ubah nama group jadi kangen muncak, ada yang sedih tau.... kita kan muncak aja nggak, masa udah kangen aja :p
Andika: Rindu biar bisa muncak lagi ke tanah semeru
Apit: Dih lisa lo ngapain nyaut si, emang nama lo ada di atas yang gw absen? Mbel, sedih kalo di tanya orang, sampe puncak ga? “nggak” sedih dah kalo diceritain mah
Firman: Mau naik ke gunung apapun, puncak tetep di Bogor
Lieza: Ayulah puncak tahun baru
Vincent: gak apa lis “kangen muncak” dari pada “kangen kamu”
Dwi: Pepet terus bang...
Yudi: Om vincent, serang terus om.... Minggu Car Free Day yuks
Dwi: Aku mau lari di senayan, merapat ke senayan ajalah
Lieza: Ow ow bang Cent... Ayu aja gw mah kemana juga senayan juga lebih deket dari rumah, bang vincent bareng yaaa... Mba dwi jangan sampe gak ikut, masa gw jadi bidadari terus diantara pria2 nggak laku semua ini
Dwi: Apit mana nih? Gak kedengeran suaranya
Lieza: Biarin aja mba, kalo apit keluar ngajakin ribut terus
Apit: Lisa ngapa yaaa? Hmmm
Lieza: Apit sama mancunk ga sah di ajak kasian kejauhan, sampe senayan kita-kita udah pulang
Indra: Berantem mulu lu berdua syeitaaan. Lisa kok jahat banget ya aku nggak di ajak, kalo apit sih emang jualan gorengan di sana, gak di ajak juga dah ngetem
Lieza: Mancunk, kok kamu bukannya belain aku sih? Lagian kita-kita kan pada mau lari pagi, kalo nunggu lo yang ada lari siang, makanya punya rumah jangan jauh-jauh
Indra: lo kira rumah gw di jonggol kali segitunyaaa
Apit: Lisa gw screen shoot ya, gw kirim ke cowok lo, hahahaha
Lieza: Bodo, kirim aja, kayak temenan aja lo sama cowo gw!
Ojak: Eth dah ngapa ribut mulu si nih anak berdua yak?
Andika: Jadinya gimana nih?
Lieza: Fix minggu di senayan kumpul
Andika: Gw masuk malem hari ini, besok, dan lusa
Lieza: Dika kita lari pagi ya, bukan lari malem, jadi stop buat bilang nggak bisa
Andika: Gw baru balik jam 7 pagi lisa, ya kali langsung lari, ngooookkk!
Lieza: Makanya lo jangan siang jadi malem, malem jadi siang, kasian ochi
Dwi: Ochi gak malem mingguan lagi dong? Huhuhu
Andika: Nggak ada kata malming, bosen... trus gimana bang pman? Nyaut apah...
Pman: Sabar-sabar, gw lagi baca berita kalo kereta di kota mengalami kecelakaan, saksi matanya dika. Lo mau kemana lagi dik? Gile nggak ada capenya tuh kaki
Andika: iya gw juga masih shock! Huaaa! Salah lagi aja gw punya nama pasaran!
Lieza: Hahaha :D Dika lo nggak kenapa napa kan? #padahal gw berdoanya biar kenapa-napa, sialll
Ojak: Ini apaan sih group brisik banget!!!
Vincent: Heh lo lagi kerja ngapain main hp? SP nih!
Dwi: Widih pak aji galak bener... Ojak lagi online pake mainin hp, diomelin bos kan tuh, ambil ja pak haji talenan aple nya, kalo perlu sama dslr canonnya, wkwkwkwk
Ojak: Pisss bang Cent!!!
Lieza: Eh si ojak udah diomelin malah di bales lagi, hahahahaha :D
Andika: Gc ah ganti DP ke semeru, pengen-pengenin orang-orang
Lieza: Gals, semua foto di handphone gw udah di lo semua kan abang-abang? Soalnya gw mau apus yang gak ada gwnya, hihihi
Nano: Lis kirimin foto-foto gw semuanya yang ada gwnya, takut ada yang belum ke simpen, lewat whats app personal aja
Andika: Hmmm mau di apus-apusin ya
Indra: Cie bang nano sekalinya keluar mintanya personal, orang lisa udah gw jitepin, entar bulan agustus balik lagi ke semeru sama gw

#Admin by Vincent

Thursday 11 December 2014

Inspirasi disela bekerja

Photograph by +Lieza Azzahra 
Sekali-kali begini, saya biarkan kalian sibuk dengan urusan kalian dan yang bukan urusan kalian. Saya rasakan kekosongan ini, tanpa hamparan kertas berserakan mengotori meja kerja. Biarkan mesin printer terus berjalan tanpa tersenggol saya meski hanya satu untuk friday ini atau saat ini saya bilang free day. Tak tercolek kacamata pilihanku untuk menatap komputer dengan waktu lama, lebih baik saya pulang. Tapi tidak, saya dibayar untuk bekerja, bukan untuk pulang. Cambuk lagi pikiran pemalas ini, tanpa pandang bulu. Hey kalian yang di sana, ayo bekerja mesti tidak ada pekerjaan, setidaknya berpikir bagaimana mendapat suatu pekerjaan. Kertas dan map yang bertumpuk saya sulap menjadi makanan dan minuman yang satu persatu bakalan saya selesaikan, sambil menikmati awan hitam penyambut hujan dengan secangkir jus apel :)

Ta Tengger

Terpapah pada musim, berkelut kabut dengan galau segalau galaunya. Menekankan ketukan palsu yang berujung hari kepastian, menunggu pengakhiran sang bulan yang berujung tahun YAD. Sudah cukup hari berwarna warni, biarkan sesekali aku mencoba rasanya hitam kelam. Terlalu lama aku di sini, mengukur alur ceritamu, kini biarkan aku yang menjadi sutradaranya dan akan aku buat cerita ini atas inginku.
Saat ini bukan waktunya untuk santai, tapi putar otak untuk berpikir bahwa kita bukan anak kecil, bukan saatnya bermain. Selangkah lagi umurku menginjak 25 dimana ada impian dan cita-cita yang belum terwujudkan. Aku akan segera menjemput jodohku dan berharap dia akan segera menikahiku, bukan memacariku.
#bukan calon mantan pacar

Entah mengapa akhir-akhir ini aku selalu gelisah dan menikmati kegelisahan yang tak bermuara ini. Detak jantung sedemikian hebat untuk memilih mengetuk atau membalik. Ya allah tunjukkan jalanmu disetiap sujudku, jangan biarkan nafsu mengoyahkan keimananku. Bila memang ya, katakan ya, dan bila memang tidak, katakan untuk tidak dan aku akan menghapusnya. Bantu aku menghapus semua kenangan tentangnya, bantu aku memastikan bahwa dia bukan jodohku, bantu aku membencinya.
Pengisian waktu sepertinya sudah full teng, tidak akan aku biarkan tersisa waktu luang yang didalamnya dapat mengingatkan aku tentangnya. Aku berusaha sesibuk mungkin, berusaha mendekatkan diri pada illahi robbi, berusaha membahagiakan aku dan sesamaku, keluargaku, dan teman baru yang baik. Sepertinya memang album lamaku sudah terlalu usang dan lebih baik aku menggantinya dengan tatapan hijau di langit biru ceria.
#euforia fiksi

Festival Lenong Keliling

Budaya betawi di Jakarta dewasa ini sudah sangat terkikis dimakan usia. Mulai dari tari topeng, lenong, gambang kromong, kroncong, ondel-ondel, dan lain-lain. Semua seni memiliki sejarah masing-masing disetiap penamaannya. Adanya festival lenong keliling yang diselenggarakan langsung oleh dinas provinsi DKI Jakarta sangat membantu warga jakarta dalam melestarikan suku budaya, terutama untuk menimbulkan minat dan kecintaan generasi muda di zaman modern ini. Bermula di awal november 2014 sampai dengan 10 November 2014, festival lenong keliling sudah mengunjungi 19 titik di Jakarta, Kelurahan Ulujami adalah konser yang ke-20 atau terakhir dalam tahun 2014 ini, tutur Bapak Ghazali selaku pimpinan sanggar Lenong Robet. Pemeran dalam lenong keliling ini juga berganti-ganti, kebanyakan mereka yang bersuku betawi asli, seperti H Bolot, Mpok Nori, Mpok Siti, Qubil, Udin Nganga, Sapri, Malih Tongtong, dan lainnya. Semoga tahun depan akan lebih sering diadakan kesenian betawi dengan berganti-ganti kesenian, agar kesenian betawi tidak punah di wilayahnya sendiri (Ibu Kota DKI Jakarta).

photograph by +Lieza Azzahra 
Kegiatan lenong keliling juga sangat berbau nuansa agamis yang rata-rata masyarakat betawi beragama islam. Adanya sambutan, doa, dan mc dalam awal pertunjukan lebih menonjolkan kesatuan umat muslim. Ditambah dengan alur cerita lenongnya sendiri yang lebih menekankan nasihat kehidupan. Berikut ceritanya.

Tema     :Kurma Sodikin
Judul     : Khasiat Buah Kurma
Tokoh   :
-          Sodikin
-          Pacar Sodikin
-          Ayah Sodikin
-          Raja
-          Ratu
-          Kardun (Panglima)
-          Jaya (Prajurit 1)
-          Rudi (Prajurit 2)
-          Jaka (Prajutit 3)
-          Rentenir
-          Penjual jamu dan kurma
-          Penjual buah dan kurma
-          Penjual kurma

Di suatu desa terpencil, hiduplah serang anak yang bernama Sodikin. Sodikin tinggal bersama ayahnya yang sedang sakit parah. Penyakit ayahnya sering kumat di malam hari, itu yang membuat Sodikin sudah tidak dapat lagi menjual kurmanya. Apalagi ayah Sodikin terbelit hutang yang cukup banyak, sehingga rentenir sering kali mengunjungi rumah Sodikin untuk menagih hutang. Keseharian Sodikin hanya menjaga ayahnya dari penyakit dan rentenir, sampai pacarnyapun jarang diajaknya berkencan. Hingga sang pacar marah dan sempat berpaling kepada rentenir kaya dari pada memilih untuk tetap bersama Sodikin. Di desa tersebut dipimpin oleh seorang raja dan ratu yang kaya raya. Raja dan ratu adalah pelanggan setia Sodikin. Tapi belakangan ini raja dan ratu sudah tidak dapat menikmati kurma Sodikin karena persoalan Sodikin yang sudah tidak lagi mensupply kurma-kurmanya, dia hanya memberikan sisa pasokan kormanya untuk sang ayahanda yang sedang sakit.

Raja merasakan letih yang berkepanjangan, sedangkan ratu yang sedang hamil muda mengidamkan kurma Sodikin. Bagi sang raja, khasiat kurma Sodikin dapat mengembalikan stabilitas tubuhnya agar kembali bertenaga. Kurma sodikin adalah kurma nabi yang didatangkan langsung dari Saudi Arabia, itu yang menjadikan kurma sodikin berbeda dengan kurma lainnya. Raja dan ratu sulit mencari identitas Sodikin, karena mereka hanya mengenal Sodikin di pasar. Raja dan ratu menyebarkan seluruh prajurit dan panglimanya untuk langsung terjun ke lapangan dalam pencarian Sodikin, akan tetapi prajurit tidak ada yang mendapatkan kurma tersebut. Sang panglima marah kepada prajurit yang dinilai tidak becus dalam pencarian Sodikin, sang panglimapun bersama prajurit 3 memutuskan untuk mencari sendiri kurma Sodikin. Sang panglima menemukan tempat tinggal Sodikin dan ayahnya berada. Akan tetapi kedatangan sang panglima tidak membuahkan hasil, Sodikin tidak mau memberikan kurmanya kepada panglima. Sodikin sangat percaya dengan kurma ayahnya dapat sembuh dari penyakit yang dideritanya. Karena pasokan kurma yang sudah sangat sedikit, Sodikin menolak untuk memberikan kurmanya untuk sang raja dan ratu, baginya kesehatan ayahlah yang nomor satu.

Prajurit 1 dan prajurit 2 sudah kewalahan mencari sisa kurma sodikin di setiap penjual kurma, dari penjual kurma, jamu, dan buah sudah dicobanya, tetapi tidak ada satupun kurma yang rasanya sama seperti kurmanya Sodikin. Kedua prajurit ini berniat untuk mengelabuhi rajanya dengan kurma palsu, mereka mengantarkan penjual kurma ke istana raja. Saat raja mencicipi kurma dari penjual kurma tersebut, raja mengetahui bahwa kurma tersebut bukanlah kurma yang beliau cari (kurma Sodikin). Akibat kebohongan yang diciptakan oleh prajurit 1 dan prajurit 2, raja dan ratu memberikan punishment kepada kedua prajurit tersebut.

Sang ayah Sodikin yang menyadari umurnya sudah tidak panjang lagi memerintahkan Sodikin untuk memberikan kurmanya kepada raja dan ratu. Sodikin tidak kuasa menjalankan perintah sang ayahanda, tapi itulah permintaan ayahnya yang terakhir. Akhirnya Sodikinpun berniat untuk datang langsung ke istana dan memberikan kurmanya ke sang raja dan ratu. Kebaikan hati Sodikin mendapatkan appraisal dari sang raja, sang raja memberikan rumah mewah dan memberangkatkan haji untuk Sodikin dan ayahnya. Mendengar penghargaan yang diraihnya, Sodikin bergegas memberitahukan kabar gembira ini kepada sang ayah. Saat sang ayah mendengar kabar tersebut, sim salabim penyakit ayahnya sembuh seketika. Ternyata ayahnya mengidap penyakit kismin alias miskin yang banyak tekanan karena hutang dengan rentenir. Kini hidup Sodikin dan ayahnya serba kecukupan dengan berdagang kurma dan terlepas hutang dari rentenir.

Saturday 6 December 2014

Ayah dan Ibu Hebat

BENAR nyatanya sesuatu yang tidak terlintas bahkan tidak terpercayakan oleh saya sebagai seorang anak kandung yang memiliki ayah tidak baik. Ini suatu tamparan keras yang Allah berikan kepada saya dan keluarga. Diakhiri di tahun 2014 kelam, tanpa saya ketahui kapan ini semua dimulai, yang saya tahu tiga anak itu sudah menyandang nama belakang ayah saya. Sekarang ayah saya sudah memiliki kampung di Yogyakarta sana. Setiap malam jumat ayah selalu keluar rumah untuk “berhubungan” layaknya suami istri dengan wanita tersebut. Bagaimana cara saya melarang ibu saya untuk  “jangan berhubungan” dengan ayah saya? Ayah yang hebat, dapat menyimpan bangkai yang baru terhendus saya dan adik saya.

Dua minggu belakangan ini rasanya saya selalu ingin memeluk tubuh ibu saya, seperti perasaan rindu yang tidak pernah tersampaikan saat melihatnya. Mungkin karena akhir-akhir ini kesibukannya lebih menyita waktunya sebagai ibu. Ibu saya memang seorang workaholic, beliau yang berjuang mati-matian untuk menafkahi keluarga. Senin sampai jumat wakutunya bekerja, sabtu dan minggu waktunya kuliah. Kalau dapat memilih, ibu saya tidak akan mau untuk kuliah lagi, tapi ini tuntutan pekerjaan, jika beliau tidak laksanakan, mau jadi apa kami? Tanpa beliau kami tidak akan dapat hidup enak, berpendidikan tinggi, dan memiliki segala. Saya sangat bangga terhadap ibu saya, ibu yang hebat, disaat teman sebayanya dapat menikmati uang hasil jerih payahnya, ibu saya hanya mengingat keluarga untuk makan uang tersebut. Ibu saya merangkap menjadi ibu beserta ayah untuk keluarga kecil kami, tapi ayah tidak melihat itu. Tegakah saya sebagai seorang anak untuk mengatakan kejujuran yang nantinya berujung perpecahan? Dengan saya berbohong, saya seperti menusuk ibu perlahan-lahan, merasakan pedih yang masih dapat tertahan. Atau haruskah saya jujur untuk mengatakan kebenaran yang juga menyakitkan ibu saya sekarang?

Berpuluh tahun saya hadir sebagai seorang anak, dan juga adik-adik saya tidak pernah merasakan perayaan ulang tahun sedemikian mewah seperti ini. Dari sini saya tahu, ayah saya bukan tidak menyayangi keluarganya yang lama, tetapi lebih menyayangi keluarga barunya. Aku tidak kesal atau marah pada anak-anak yang tidak berdosa itu. Perbuatan ayahnyalah yang salah. Boleh saya bilang tahun ini adalah kebersamaan kami yang terakhir? Akan saya angkut semua hak milik beserta isinya untuk meninggalkan rumah ini. Biarlah keluarga yang baru dapat masuk dan merasakan kehangatan yang belum mereka dapatkan di istana ini. Sangat sedih rasanya meninggalkan kenyamanan di istana dan harus beradaptasi dengan gubuknya ibu, tapi ini suratan takdir.

#Akan aku manfaatkan kebersamaan ini agar ayah selalu ingat kenangan diantara kita

Friday 21 November 2014

Laaa Tahzan Lieza

photograph by +Lieza Azzahra model by +Sha Purnama 
Jangan bersedih jika cerita cintamu belum rilis, mungkin jodohmu belum datang. Jangan bersedih lieza, karena kamu sedang tidak ada diposisi yang salah, keadaan yang membuat seakan-akan kamu salah.  Jangan berambisi untuk memiliki, karena sekalipun memiliki itu tetap bukan milikmu.
Jangan bersedih jika kehidupan tidak seperti yang kamu bayangkan saat di dalam kandungan, ingat, inilah dunia fana. Jangan bersedih jika istanamu tidak seindah gubuk orang lain karena suratan takdir, itu cobaan dari ujian.
Jangan kalah saat iri dengki menyelimuti, karena kamu lebih kuat, dan sampai saat ini kamu tetap strong girl. Jangan tenggelam dalam kepribadian orang lain, karena sebaik-baiknya kepribadian adalah pribadimu. Jangan terbawa nafsu saat di sayang tuhanmu, ingat tuhanmu yang menyayangmu.
Jangan bersedih jika kebaikanmu tidak dihargai, karena yang kamu cari adalah pahala illahi robbi. Jangan pelit kepada orang baik, pelitlah kepada orang pelit. Jangan tamak atas rizky yang didapat, ingat hak atas 2,5% mereka duri dalam dagingmu.
Jangan takut berbicara apa katamu, karena yang tlah lalu tak akan kembali lagi. Jangan merasa sendirian, karena temanmu banyak dan akan datang.

#Jangan bersedih, karena hidup ini bukan untuk ditangisi (terinspirasi dari: 1 buku terlaris di dunia)

Thursday 20 November 2014

MELODI HIKING

Niatku saat ingin mendaki, selalu aku tanamkan dalam hati agar tetap berhati-hati. Aku hanya ingin mendaki menghilangkan dengki, melihat keindahan alam ciptaan-Nya dengan mata telanjang, bukan dari televisi. Namanya Pangrango, ayahnya putri, beristrikan gede. Ini adalah sebuah gunung yang baru aku daki dari sekian banyak pendakianku. Beralaskan hutan lumut licin untuk sampai ke lembahnya pangrango. Kalimat tasbih awal yang terucap ketika sampai “SUBHANALLAH” maha suci allah dengan segala keindahan alam miliknya. Aku hafal wanginya, di mandalawangi  apalagi kalau bukan bunga abadi. Rupanya penciumanku sangat tajam dengan nafasnya anaphalis javanica. Namun dia tak sebanyak di surganya, surya kencana
#please save edelweiss...

photograph by +Lieza Azzahra 
Siang itu, aku menunggu datangnya awan biru, ahhh... tapi tak apalah itu sukabumi yang ku daki, menghantarkan putihnya kabut dengan guyuran hujan, selalu, sampai detik ini. Aginnya mirip kintonnya DGT, berbisik sambil menghantam apa yang ada di dekatnya. Saat ini aku belum belajar bahasa bisikan angin, tapi akan segera aku pelajari. Hingga engkau berbisik sesuatu yang telah ku ketahui tanpa harus terucap, dari satu peristiwa “hujannya tak kunjung beristirahat dalam dua hari”. Aku nikmati perjalanan ini, pelajaran ini, cerita ini, karena aku sang penikmat.
#si penikmat alam dengan segala isinya

Monday 3 November 2014

DIA, AKU, BUKAN INGINKU

Ini keputusanmu, baik kita sudahi semuanya. Ini cerita kelamku. Beberapa hari ini aku mulai memperkenalkan DIA yang aku anggap pacar, berharap lebih menjadi calon suami setelah empat tahun menjalani cerita ini. Mereka semua menunggu finalnya kisahku. Tapi tanpa sebab, tanpa alasan, empat tahun dilepas, tanpa aku dapat bertanya "ini ada apa?" mungkin ada yang lain, atau mungkin sudah boring? 
Saat itu aku ke rumahmu bukan untukmu, untuk silaturahmi dengan keluargamu, yang selalu welcome dengan kehadiranku, mengharapkan lebih dari sosok AKU, meskipun engkau menolak semuanya. Dan di waktu ini, aku tidak lagi menyalahkanmu, semua kesalahanku, mengapa bisa sayang dengan orang sepertimu, menaruh harapan besar yang tidak aku tahu kalau harapan itu hanya milikku, bukan milikmu. Terimakasih untuk tidak mengindahkan atas namaku, bodohnya aku berlatih mengukir namamu di bawah namaku, malahan tertatih. Terimakasih sudah membersihkan namaku dari ponselmu, sebenarnya ini BUKAN INGINKU merubah percintaan menjadi pertengkaran. Aku katakan ini bukanlah sakit, tapi awal dari sebuah cerita abadi. Pelajaran cinta kali ini: "lebih baik ditinggal pacar dari pada suami"
#MBY

Tuesday 28 October 2014

Galau, 28 Oktober '14

Apa benar pertengkaran identik dengan bumbunya cinta? Lalu beri aku satu alasan, mengapa disetiap perceraian selalu dilatarbelakangi permusuhan?
Adanya permusuhan awal dari perdebatan, perdebatan sendiri berawal dari ketidakcocokan. Haruskah aku jalani ketidakcocokan ini?
Aku mulai kesibukan baruku dengan mobile. Entah apa yang terjadi di depan mataku, itulah pertolongan karena aku anggap aku tak mampu. Tanpa memikirkanmu, untuk apa aku menunggumu yang jauh sampai bicara “dapatkah aku membantumu?”
Terserah tuhan, mau ditepikan kemana cerita ini. Aku pasrah pada nasib dan takdir.

#sekuatnya aku, tetap wanita

Saturday 11 October 2014

Coba menulis rasa

Aku jawab semua pertanyaan di sini!

Malam minggu kelam, bukan persoalan hari tapi lebih tepatnya moment. Pasalnya hari ini aku habis datang ke undagan seorang diri, rasanya tuh kayaaa.... lagi cate walk, banyak penonton yang memperhatikan, bukan karena keanggunan, tapi heran. Mulai banyak pertanyaan yang aku sendiri malas untuk menjelaskan. Bukan tidak biasa, tapi belum terbiasa. Perubahan ini begitu cepat, aku butuh waktu, setidaknya untuk nafsu makan tanpamu. Sekarang PR buat aku, mandiri nggak yang sedikit-dikit kamu.

Bulannya tertutup awan, seperti rindu yang tertahan. Rindu itu menyakitkan, menyakitkan bagi yang tak tersampaikan, menyakitkan bagi yang merindu. Semakin aku merindu, semakin sakit rasanya. Hanya harapan kosong yang entah kapan adanya kamu di depan mata. Rindu itu kamu yang jauh di sana, apa kabarnya? Tugas aku sekarang perhatiin meja kantor baruku, nggak yang sedikit-dikit perhatiin kamu. Kamu cukup dewasa, tahu baik buruknya kehidupan, toh kalau laparpun kamu akan makan. Begitu pula aku.

Jakarta memang kadang memuakkan, tapi ini kota kelahiranku, bukan kelahiranmu. Sekelutnya jakarta, lebih baik di rumah sendiri. Bukan kota dengan sufiks tah dan geh? Tempat itu terlalu asing bagiku. Kamu kenal aku lama, sampai sekarang aku masih aku yang dulu, aku anaknya mama. Sesering apapun aku mendaki gunung, aku masih anak perempuan satu-satunya di keluargaku yang sangat mereka jaga. Hubungan ini tergantung kita yang bawa, cuma percaya yang dapat tolong kita.

Wednesday 1 October 2014

MAU JADI ORANG PELIT

PENGEN JADI ORANG PELIT AH, ORANG SEMUANYA NGGAK ADA YANG BAIK SAMA GUA. ENAKAN JADI ORANG PELIT, PASTI DAPET BALESAN KALO ABIS MELITIN ORANG, KALO ORANG BAIKKAN BELUM TENTU DAPET BALESAN BAIK DARI ORANG JUGA, YANG PASTI-PASTI AJA DEH. SELAIN ITU ORANG PELIT JUGA CEPET KAYA, ORANG DUITNYA NGGAK PERNAH KELUAR, JANGANKAN BUAT ORANG, BUAT DIRI SENDIRI AJA PELIT, NAMANYA JUGA ORANG PELIT.

Thursday 18 September 2014

BERAI

photograph by +Mabrur Huda 
Sungguh fase perceraian bukanlah titik akhir dari semua kegagalan dalam rumah tangga. Tidak ada seorang ibu yang ingin anaknya menderita karena memiliki ibu dan ayah yang terpisah. Kebanyakan ibu akan memikirkan berpuluh-puluh kali untuk meninggalkan ayah dari anak-anaknya. Sebiadab-biadabnya suami, istri harus mengikuti imam, namun jika imam sudah terbukti salah, keluarlah jadi makmum dari imam tersebut. Bagi istri bagaikan makan buah simalakama, antara mempertahankan rumah tangga yang sudah retak atau menyanding gelar "janda". Setegar dan sesabarnya sang istri, aku belum mengetahui berapa lama sakitnya luka dari secarik kertas cerai yang seharusnya ringan, akan tetapi sungguh memberatkan untuk melangkah ke depan. Bukan hanya yang mendapatkan, akan tetapi juga memberatkan bagi yang menyaksikan.

Hidup adalah buku pelajaran yang harus dipahami dan dimaknai, agar kelak nanti kejadian yang telah terjadi takkan terulangi. Mengapa air mata itu selalu membendungi? tersapu dan tak membekas sampai pipi. Harusnya aku yang menyeka, tapi kusamnya bahan terpakai cepat menyambar. Tahu tapi tidak ingin diketahui, lelah tapi masih ingin terjaga, marah tapi cinta. Ini penyaksian, perempuan memang merepotkan, dia adalah makhluk lemah, bahkan saat dilihat dari ketangguhannya mereka tetap mengeluarkan air mata. Jika luka terlalu tajam mencabik hati, dia bisa saja sampai mati.

Aku protes atas pemikiran berpuluh-puluh kali, karena aku bukanlah anak
Aku protes atas makmum dengan pilihan imam yang ternyata salah
Aku protes atas rotasi bumi yang berjalan begitu lama
Aku protes atas penantian, nanti dan nanti

#hanya ada "mantan istri", tidak ada "mantan ibu"


SIPEMIMPI


photograph by +Lieza Azzahra 
Katanya,
"BAGAIKAN BANGKAI DI DALAM FRAME"
aku bungkus jadi bingkai, mungkin bingkai yang sudah aku rapihkan dan berikan

#ilusi, aku akan mulai menyakiti

Friday 12 September 2014

aku dan kangen kamu

model by +Lieza Azzahra 
Masih ada waktu buat ketemu, sekiranya saat sang pacar bilang "aku sibuk"
satu harapan keseriusan, terbayar dengan dua tiket ke malang
ajak sahabat dan teman untuk memeriahkan suatu hari nanti
tapi jangan bilang liat nanti
karna itu belum pasti

sulit bagiku untuk menafsirkan kata rindu
karena rindu yang dimaksud bukan bertemu
hanya sebait kata yang rentan keluar dari ponsel milikku
menyilaukan cahaya merah yang kembali redup saat ku dekap

cari-cari masalah agar bermasalah
tunggu kabar baik berikutnya
aku masih ingin bertualang, menapaki hutan nan terjal
menikmati panorama alam yang tak kunjung padam
setidaknya bukan hanya surken lapang telah ku daftarkan

aku rindu pelukan hangat darimu, menenangkan
yuk mulai lagi adu perdebatan
kita belum berhenti sampai marahan, abis itu baikan, kalah menang urusan belakangan
berasa cuma temenan, abis itu kamu usilin aku, gak berenti sampe aku bilang "sakit bego"

#sampiran satu dengan tiga dan dua dengan empat

Saturday 6 September 2014

Selamat buat kamu

Selamat....

Selamat kawan atas hari kebahagiaanmu. Mungkin ini bukan waktunya engkau berbagi bersama aku dan temanmu yang lainnya, semua butuh privasi akupun begitu. Banyak hal yang tidak dapat diucapkan, didengar, bahkan dibaca. Hiraukan saja suara-suara bising di luar sana yang kiranya baik untuk kau tinggalkan. Yakin kamu punya alasan!

Dari tujuh, aku hanya memiliki dua dari angka tersebut, mungkin kamu tidak. Ledakan hak itu akan menjadi ampas dengan sendirinya. Aku tunggu tanggal mainnya, dan kamu pantas bahagia lebih dulu dibanding aku, akupun ikut berbahagia dengan kebahagiaanmu.

Atur nafas untuk perencanaan ini matang-matang, karena aku memang tertinggal. Detik tidak akan berhenti berdetak hingga aku paparkan, ini waktunya.

#secercah senyum untuk sang sahabat

Thursday 28 August 2014

GEDE ATAU BESAR, AKU DIMANA?

Photograph by +Lieza Azzahra 
Asikkk.... Enggak pernah cuci steam sih, apalagi mobil. Ada mini mart gitu, TEMPATnya kayak alfamart/indomart, tapi nggak suka orang ga bisa duduk, nggak pernah beli juga. Mau beli juga males, ngapain, mending di ATAS! Pepsi tinggal pepsi. Kesel abis sebentaran, udah JAUH, nggak sampe larut MALAM. Wadahnya emang hijau banget sih, dari sekelilingnya sampai huruf-hurufnya hijau juga, sok-sokan jepang gitu, sok-sokan romantis padahal "nggak juga". Billl!

Kalau hujan bisa tampyas nih, tapi yang di luar, yang dalam ber-AC, di luar buat ngeroko aja.... enak bisa karokean, tapi malu ahhh.... diliatin banyak orang, sok kepedean banget! Mending sambil ngemil FRENCH FRIES. PERTAMA-tama gemuruh petir, terus hujan deh, dibilang deres nggak deres-deres juga sih, dibilang kering kadang kering, panas mungkin yang jelas aku nggak pernah siang kelayaban jauh begitu. Kekeruhan jenuh hilang. 
#TERAKHIR saat aku berperan perinduan

Wednesday 23 July 2014

Good by false, Syahrussa'adah

Semua manusia yang terlahir di dunia ini dalam keadaan fitrah, tinggal bagaimana orangtuanya ingin menjadikan jabang bayinya muslim atau kafir? Pada umumnya manusia menolak akan perbedaan, apalagi perbedaannya yang sangat signifikan. Tinggal bagaimana yang melihat perbedaan itu, lihatlah dengan kedua mata, telinga, dan pikiran, bukan dengan sebelah mata.

Dalam hitungan kurang dari satu tangan jari-jariku akan melepas kepergian bulan ramadhan. Apa mungkin bulan ramadhan tahun depan akan seperti ini kembali? Atau mungkin kita tidak dapat bertemu kembali dengan bulan penuh kemuliaan? Banyak air mata yang tumbang menjelang detik-detik pelepasan bulan ramadhan, banyak suara-suara sumbang bergetar saat 10 malam ganjil akhir bulan ramadhan.

Ingatkah bloger saat aku menuliskan di tahun sebelumnya atas ramadhan? “I will always miss you, Dhon” Terimakasih Engkau telah mengabulkan semua doa-doa di tahun lalu, terimakasih engkau menghadirkan rizky yang berlimpah dari tahun lalu, terimakasih engkau telah mempertemukan aku dengan beberapa orang terkasih penyambung silaturahmi, terimakasih evaluasi ini ya illahi. Aku hanya berdoa mudah-mudahan aku dapat dipertemukan lagi dengan ramadhanmu tahun depan, dengan pencita-citaan aku yang belum tersampaikan.

Friday 18 July 2014

Friday, June 11, 2014

Dear all....
Hari ini aku dipertemukan oleh dua lelaki pengendara motor, yang bertengkar adu jotos dilapangan aspal, di bawah lampu merah perempatan veteran. Mereka membuat semua orang disekeliling antipati melihatnya. Sempat dag dig dug, taku aku yang jadi sasaran. Pas lampu merah berubah hijau, aku bergegas menggas sekencang-kencangnya motorku, dan di spion masih terlihat kedua pemudayang membuat macet jalan raya di jam 11 malam buta itu.
Pertanyaan aku cuma satu, "kok nggak malu ya?"
Biasanya aku bertemu orang yang sering menutupi kejelekan orang lain dan kejelekan dirinya sendiri, sesekali mungkin dari mereka mengumbar kejelekan orang lain. Kali ini perkenalkan manusia lain, kedua lelaki ini adalah orang yang membuka aibnya sendiri di depan umum.
#11.00 pm

Thursday 10 July 2014

MY BLOG

Mungkin sebagian dari kalian bertanya, apa sih isi dari blog saya?
Blog ini adalah tulisan-tulisan saya. Saya bertanggung jawab atas tulisan yang telah saya buat, atas statment yang sering menjatuhkan dan menyakitkan untuk beberapa pihak. Saya bukan perekam picisan, cerita, dan berita. Saya hanya perekam informasi yang mungkin kalian butuhkan sekarang atau nantinya. Saya bertanggung jawab dengan tulisan yang saya keluarkan, karena bagi saya tulisan mewakilkan semua leksem yang hendak saya vokalkan.

Dari tulisan saya belajar jujur dan tanggung jawab, bukan berarti saya sudah jujur dan bertanggung jawab, saya hanya belajar agar tidak menjadi orang yang fasik. Alangkah buruknya bukan seseorang yang sudah meluncurkan statment bertubi-tubi tetapi malahan orang tersebut yang tidak tanggung jawab pada statmentnya. Seperti lelaki buaya yang menggugurkan janji sucinya dengan seorang istri, seperti pelajar yang melanggar janji siswa, seperti pejabat tinggi negara yang mengenyampingkan janji jabatannya, dan saya sangat hati-hati dalam menuliskan beberapa hal yang nantinya kalian akan tanyakan. Mudah-mudahan kalian bukan salah satu orang dari sebagain yang tidak bertanggung jawab atas statment yang kalian keluarkan.

#sindiran halus lebih berharga dari saya sebelum orang lain mengeluarkan

DOHONG DAN TINGGANG

photograph by @liezaazzahra

Pada suatu masa, hiduplah seorang putri raja bernama putri Intan. Ayahnya adalah raja Kerajaan Kalang yang teletak di Kalimantan Tengah. Putri Intan merupakan seorang putri yang jujur, rendah hati, sabar, penyayang, dan hormat pada yang tua. Tak heran seluruh masyarakat Kerajaan Kalang mencintai Putri Intan. Namun sayang, ada seorang dayang yang sangat membencinya. Dayang itu iri akan akan perhatian yang didapat putri Intan, sehingga ia melaksanakan suatu muslihat jahat agar dapat membuat Putri Intan terusir dari kerajaan.
Dayang itu menyebarkan fitnah tentang putri Intan kepada masyarakat, iya menyampaikan bahwa putri Intan selalu memperlakukan dirinya dengan semena-mena. Secara cepat fitnah itu menyebar keseluruh penjuru negeri sehingga rakyat terhasut oleh berita itu. Tak hanya menghasut rakyat, dayang itu pun menghasut raja, dengan mengatakan bahwa diam-diam putri Intan telah memeras rakyat.
“Tak sepantasnya putri sorang raja melakukan hal tersebut, Baginda. Apa yang dilakukannya telah membuat malu kerajaan. Lebih baik ia diusir saja keluar dari istana” hasut dayang itu.
Sayang, raja pun termakan fitnah yang terus menerus dilakukan si dayang. Putri Intan merasa heran dengan perubahan sikap ayahnya. Berkali–kali ia bertanya apa yang salah dengan tingkah lakunya. Hingga pada suatu hari, dengan penuh kemarahan, akhirnya raja mengusir Putri Intan keluar dari istana.
“Tak pantas kau sebagai putri Raja melakukan pemerasan terhadap rakyat! Membuat malu kerajaan ini! Pergi dari istana sekarang juga!” Seru raja dengan marah.
Putri Intan sangat terkejut mendengar kata–kata ayahnya. Air matanya bercucuran, ia pergi meninggalkan istana. Sambil berdoa ”Ya Tuhan, tunjukanlah padaku siapa yang telah menyebarkan fitnah ini.”
Karena seluruh negri telah membencinya, putri Intan tinggal menyepi di pinggir hutan. Ia hidup dari buah–buahan dan sesekali berburu binatang.
Suatu kali, Putri Intan pergi berburu agak jauh ke dalam hutan. Semakin ke dalam, hutan semakin gelap. Tiba – tiba ia mendengar suara tertawa tertahan di belakangnya, “Hihihi....” Dengan sangat terkejut, putri Intan berbalik. Ia berhadapan dengan seorang nenek tua. Rupanya nenek itu adalah seorang nenek sihir yang baru selesai bertapa. Melihat seorang gadis sendirian , nenek itu ingin mencoba ilmu yang baru didapatnya.
Tanpa menghiraukan penolakan putri Intan, nenek itu menyihirnya menjadi seekor burung tinggang.
“Sihir ini akan hilang jika ada pemuda yang  mengembalikanmu ke Istana,” Ujar sang nenek sambil berlalu pergi.
Putri Intan yang telah menjelma menjadi seekor burung Tinggang hanya bisa terbang kesana kemari sambil berkicau. Sejak itu, burung Tinggang tinggal di tengah hutan. Ia terbang dari suatu pohon kepohon lain untuk mencari makanan.
Naas, suatu hari ia terjebak sebuah perangkap di pohon. Walau telah berusaha keras mengepakkan sayap, burung Tinggang tak dapat jua melepaskan diri. Ia pun hanya bisa pasrah.
Tiba–tiba terdengar suara ranting pohon yang terinjak. Lama–lama semakin dekat. Mendengar itu, burung Tinggang segera berkicau keras–keras untuk menarik perhatian. Tampak seorang pemuda membawa keranjang bertutup. Pemuda itu bernama Dohong. Rupanya dialah pemilik perangkap itu. Saat melihat perangkapnya berisi burung, Dohong sangat gembira dan segera mengambil burung itu. Didengarnya burung itu berkicau sangat merdu, bulunyapun indah. “Kubawa saja ke rumah untuk kupelihara,” pikirnya.
Setiap hari dohang pergi ke hutan untuk memasang perangkap dan memeriksanya. Siang itu, ia pulang dari hutan. Betapa terkejutnya Dohang saat melihat di atas meja sudah tersaji makanan lengkap siap disantap. Tak ada siapapun di rumah selain dia. Dengan penuh keheranan, ia memakan sajian tersebut. Hal ini berlangsung terus beberapa hari.
Karena ingin tahu siapa yang menyiapkan makanan itu, suatu hari Dohonh pura–pura pergi kehutan. Namun sesampainya di ujung jalan, ia kembali berbalik menuju rumah. Ia mengintip ke dalam rumah diam–diam. Ia melihat asap tebal muncul dari sangkar burung tempat burung Tinggang dipelihara. Tiba–tiba dari balik asap tersebut tampak seorang gadis! Segera Dohong menghampirinya.
“Siapa kamu dan dari manakah kamu berasal?” Tanya Dohong.
“Maaf tuan, saya putri Intan dari Kerajaan Kalang. Saya diusir  ayah dari istana. Di hutan saya disihir oleh seorang petapa hingga menjadi burung”.
Putri Intan menceritakan semua yang telah dialaminya. Ia pun mengatakan bahwa sihirnya akan hilang jika ada ada yang membawanya kembali keistana.
Dohang setuju untuk membawa putri Intan ke istana. Sepanjang perjalanan, putri Intan tak lagi berubah menjadi burung. Pengaruh sihir itu telah benar–benar hilang.
Di istana Dohong menceritakan pengalamannya bersama putri Intan kepada Raja. Raja kalang akhirnya menyadari bahwa putrinya telah difitnah.
Raja menyelidiki siapa yang telah menyebarkan fitnah tersebut. Tertangkaplah dayang yang telah memfitnah putrinya. Raja Kalang memberinya hukuman yang berat, dimasukkan ke dalam penjara.
“Maafkan ayah, putriku. ayah telah khilaf mempercayai kata–kata orang lain dan tidak menanyakan kebenarannya kepadamu,” kata raja kepada putri Intan. Putri Intan telah memaafkan ayahnya, dan merekapun kembali hidup bahagia di istana bersama Dohong yang dinikahkan dengan putri Intan.

#Cerita Rakyat

Faktor Sosial yang Mempengaruhi Pilihan Kode

Pilihlah variasi atau kodemu
Apa kamu pemakai bahasa?
Contoh 1
Kalala 16 tahun. Dia hidup di Bukavu, kota Afrika di tanah Zaire dengan populasi berkisar 220.000. Afrika adalah kota bermacam budaya, kota bermacam bahasa dan bermacam-macam pendatang dan berpergian dengan alasan berbisnis dan bekerja. Masyarakat yang hidup menetap memiliki empat golongan berbicara yang berbeda di kota ini. Kalala seperti kebanyakan temannya yaitu pekerja. Setiap harinya dia pakai untuk jalan-jalan, pergi tempat meeting, atau ke rumah teman. Hari-harinya dia menggunakan beberapa variasi dan kode sewaktu-waktu.
Bahasa standar di Zairen adalah Swahili. Satu bahasa Nasional ia gunakan, dan bahasa Bukavu ia gunakan untuk transaksi di kantor, untuk berbicara dengan teman sebaya ia menggunakan bahasa sehari-hari. Kalala adalah penggguna tiga bahasa. Ia dapat memakainya kapan pun ia butuh. Disini Kalala mempunyai pilihan dalam variasi dan kode bahasa yang ingin ia gunakan dalam berbicara. Berbeda dengan pengguna bahasa yang hanya menggunakan satu variasi dan kode bahasa.
Domain dalam penggunaan bahasa
Domain dari penggunaan bahasa, istilah yang dipopulerkan oleh sociolinguist Amerika, Joshua Fishman. Sebuah domain bahasa melibatkan interaksi khas antara peserta khas dalam pengaturan yang khas tentang topik yang khas. Contoh domain ini adalah keluarga, persahabatan, agama, pendidikan dan pekerjaan. Domain situasi fisik atau tempat khas di mana terjadi interaksi pidato (pilihan kode), pengaturan seperti rumah, gereja, masjid, sekolah, kantor, dll.
Hal ini tidak jarang di negara kita untuk melihat bahwa bahasa-bahasa lain selain bahasa Inggris yang diucapkan di dalam rumah dengan teman dan keluarga. Namun ketika keluarga-keluarga ini menguasai tiga bahasa bilingual atau bahkan berinteraksi sosial di luar rumah mereka, mereka akan berkomunikasi dalam bahasa Inggris. Bahkan pelayanan gereja dapat menggunakan variasi bahasa, yang Anda hanya akan mendengar di sisi gereja atau di sekolah. Contoh perbedaan dalam penggunaan bahasa dapat dilihat dalam contoh berikut dari Janet Holmes, "Sebuah Pengantar sosiolinguistik," dari dua bahasa utama yang digunakan di Paraguay, Spanyol dan Guaran:
Domain
Penerima
Pengaturan
Topik
Bahasa
Keluarga
Induk
Depan
Perencanaan pesta
Guarani
Persahabatan
Teman
Kafe
Lucu ancedote
Guarani
Agama
Imam
Gereja
Memilih liturgi Minggu
Spanyol
Pendidikan
Guru
Utama
Menceritakan sebuah cerita
Guarani
Pendidikan
Dosen
Universitas
Pemecahan masalah matematika
Spanyol
Administrasi
Resmi
Kantor
Mendapatkan lisensi yang penting
Spanyol

Model variasi atau kode pilihan
Model variasi atau kode pilihan dapat digunakan kapan pun, dimana pun sewaktu-waktu kita ingin menggunakannya sesuai konteksnya. Ketika dua orang berbicara dengan satu sama lain, selalu ada lebih banyak terjadi dari sekedar menyampaikan pesan. Bahasa yang digunakan oleh peserta selalu dipengaruhi oleh sejumlah faktor sosial yang menentukan hubungan antara peserta. Perhatikan, misalnya, seorang profesor membuat permintaan sederhana seorang siswa untuk menutup pintu kelas untuk mematikan suara dari koridor. Ada sejumlah cara permintaan ini dapat dibuat:
  1. Sopan, dengan nada moderat "Bisakah Anda menutup pintu?"
  2. Dengan cara yang bingung sambil menggelengkan nya / kepala "Kenapa kau tidak menutup pintu?"
  3. Berteriak dan menunjuk, "Tutup pintu!"
Ucapan yang paling tepat untuk situasi akan suatu. Yang paling tidak tepat akan c. Pernyataan ini merendahkan siswa, dan menyediakan tidak ada upaya oleh profesor untuk menghormati dia / nya. Ucapan b adalah canggung karena itu berarti bahwa guru secara otomatis mengasumsikan bahwa mahasiswa harus tahu lebih baik daripada membiarkan pintu terbuka saat ada kebisingan di lorong. Ketidaktepatan ini adalah keputusan sosial yang terikat pada faktor-faktor sosial yang membentuk hubungan antara pembicara (profesor), dan pendengar (siswa).
Faktor-faktor sosial lain yang memengaruhi pilihan kode
Ketika memilih ucapan yang tepat untuk situasi, ada faktor-faktor yang harus Anda pertimbangkan agar dapat secara efektif menyampaikan pesan ke peserta lain.
  1. Peserta-seberapa baik mereka mengenal satu sama lain?
  2. Sosial pengaturan formal atau informal
  3. Siapa yang berbicara-status hubungan / peran sosial (mahasiswa vs dosen)
  4. Tujuan atau tujuan percakapan
  5. Topik
Apakah Anda melihat bahwa ada perbedaan dalam cara Anda berbicara dengan teman-teman Anda dan cara Anda berbicara dengan keluarga Anda, guru, atau orang lain status profesional?
Ketika memberitahu teman Anda yang Anda sukai kemeja, Anda mengatakan:
"Hei, kemeja keren, saya suka itu!"
Ketika menceritakan Presiden perusahaan tua pekerjaan Anda untuk yang Anda sukai kemeja, Anda mengatakan:
"Kau tampak sangat bagus hari ini, aku benar-benar suka baju itu."

Hal ini disebut memilih berbagai kode. Hal ini juga dapat dilihat pada skala yang lebih besar, diglosia, di mana negara-negara multibahasa meliputi berbagai aksen, gaya bahasa, dialek dan bahasa. Masing-masing faktor adalah refleksi dari kawasan dan latar belakang sosial ekonomi dari mana Anda berasal. Dalam masyarakat satu bahasa, faktor wilayah dan sosial-ekonomi ditentukan oleh dialek dan gaya bahasa.

Diglosia
Diglosia adalah masyarakat di mana dua bahasa atau ragam bahasa yang digunakan dengan satu menjadi berbagai tinggi untuk situasi formal dan prestise, dan berbagai situasi informal rendah untuk (percakapan sehari-hari). Dalam komunitas bilingual, diglosia terjadi di mana dua bahasa atau dialek yang digunakan berbeda sesuai dengan situasi sosial yang berbeda. Janet Holmes mendefinisikan diglosia sebagai memiliki tiga fitur penting:
  1. Dalam bahasa yang sama, yang digunakan dalam komunitas yang sama, ada dua varietas yang berbeda. Salah satunya adalah dianggap sebagai tinggi (H) dan rendah lainnya (L).
  2. Setiap digunakan untuk fungsi yang berbeda.
  3. Tidak ada yang menggunakan tinggi (H) dalam percakapan sehari-hari.
Sikap pada H dengan L di situasi diglosia
Pemakaian dalam suasana resmi, bisa dijadikan satu indikator akan tingginya status bahasa tersebut dibandingkan dengan dialek lainnya. Dalam pembicaraan  Dinglosia menggunakan kata H (high=tinggi) dan L (low=rendah). Bahasa baku disebut ragam bahasa H, sedangkan dialek-dialek lainnya disebut dengan L.  Pada contoh berikut ini adalah untuk membedakan dimana Anda akan menggunakan berbagai situasi sosial yang diberikan:
  • Menceritakan lelucon
  • Wawancara pekerjaan
  • Memberikan pidato untuk acara amal
  • Memberikan pidato untuk seorang teman untuk / nya ulang tahunnya
  • Gereja
  • Kafetaria
Contoh: bahasa Arab standar klasik adalah ragam yang tinggi di negara-negara Arab, dan digunakan untuk menulis dan untuk fungsi formal, tetapi vernakular (sehari-hari) Bahasa Arab adalah berbagai rendah digunakan untuk situasi pembicaraan informal.
Perpanjangan tujuan dari diglosia
Pemakaian ragam yang tepat pada situasi yang tepat adalah penting supaya proses komunikasi betul-betul lancar. Sebagaimana diketahui bahwa bahasa baku adalah bahasa yang diajarkan. Bila seseorang menggunakan bahasa baku dalam suasana santai, maka dia bisa jadi objek lelucon. Demikian pula sebaliknya, jika seseorang menggunakan bahasa santai dalam suasana resmi, maka ia akan jadi objek cemohan banyak orang.
Suatu kekhususan dalan diglosia antara lain, ketika perkuliahan dimulai, ragam H menjadi pilihan utama dalam situasi formal. Ketika mahasiswa keluar dari kelas, ragam L sudah dapat dijadikan pilihan dalam berdiskusi mengenai perkuliahan tersebut.
Polyglossia
Diglosia bersangkar ganda adalah situasi kebahasaan yang mengenal ragam T dan ragam R dan di dalam masing-masing ragam terdapat ragam t dan ragam r juga. Keadaan seperti ini didapatkan di Khalapur yang terletak di sebelah utara New Dehli, India. Jenis diglosia ketiga ini, disebut sebagai linear polyglossia, terdapat di Malaysia dan Singapura. Polyglossia pada dasarnya melibatkan dua varietas situasi kontras (tinggi dan rendah) tetapi secara umum merujuk pada masyarakat yang secara teratur menggunakan lebih dari dua bahasa.
Perubahan dalam situasi diglosia
Dalam masyarakat ujaran diglosia, diakui bahwa melebihi ragam L dalam berbagai hal. Kadang-kadang begitu ekstrim, H dianggap sebagai bahasa sesungguhnya, L belum atau tidak berbahasa. Dalam hal ini pengajaran bahasa, maka ragam H lah yang pantas diajarkan, karena inilah yang pantas dipelajari. Seringkali mereka yang berpendidikan ingin menggalakkan H di mana-mana, walau kenyataannya dalam sosialisasi sehari-hari, justru ragam L lah yang lebih dominan. Kalaulah tidak ada anggapan H terasa lebih indah, logis, mampu mengungkapkan pikiran-pikiran yang penting dan sebagainya. Sikap ini bisa ada pada mereka yang penguasaan H nya terbatas. Dalam beberapa hal di beberapa masyarakat tertentu ketinggian atau kelebihan ragam H dihubungkan dengan kepercayaan atau agama. Ragam H dan L dalam statusnya dibedakan pula satu dari yang lainnya dalam bahasa itu sendiri yang teramati dalam grammar, kosakata, dan fonologi.
Pilihan kode atau kode pencampuran
Pengikut, kebersamaan dan status
Dalam linguistik, pilihan kode adalah penggunaan bersamaan lebih dari satu bahasaatau bahasa varietas dalam percakapan. Multilinguals - orang yang berbicara lebih dari satu bahasa - kadang-kadang menggunakan unsur-unsur bahasa dalam bercakap-cakap dengan satu sama lain. Dengan demikian, kode-switching adalah penggunaan lebih dari satu varietas linguistik dengan cara yang konsisten dengan sintaks dan fonologi dari setiap varietas.
Kode-switching yang berbeda dari yang lain kontak bahasa fenomena, seperti pinjaman. Pembicara bentuk dan membentuk bahasa pidgin ketika dua atau lebih pembicara yang tidak berbicara bahasa yang sama bentuk bahasa, menengah ketiga. Di sisi lain, speaker praktek kode-switching ketika mereka masing-masing fasih dalam kedua bahasa. Kode pencampuran adalah istilah tematis yang terkait, tetapi penggunaan istilah kode-kode-switching dan pencampuran bervariasi. Beberapa sarjana menggunakan salah satu istilah untuk menunjukkan praktek yang sama, sementara yang lain menerapkan kode-pencampuran untuk menunjukkan sifat linguistik formal mengatakan bahasa-kontak fenomena, dan kode-switching untuk menunjukkan, penggunaan yang sebenarnya diucapkan oleh orang-orang yang multibahasa.
Istilah Kode-switching juga digunakan di luar bidang linguistik. Beberapa sarjana literatur menggunakan istilah untuk menggambarkan gaya sastra yang meliputi unsur-unsur dari lebih dari satu bahasa, seperti dalam novel oleh Cina-Amerika, Anglo-India, atau Latin/para penulis. [6] Dalam penggunaan populer kode-switching kadang-kadang digunakan untuk merujuk ke informal yang relatif stabil campuran dari dua bahasa, seperti Spanglish atau Franponais. Kedua dalam penggunaan populer dan beasiswa sosiolinguistik, nama kode-switching kadang-kadang digunakan untuk merujuk untuk beralih antara dialek, gaya atau register, seperti yang dipraktekkan oleh penutur bahasa Inggris Vernakular Afrika Amerika ketika mereka bergerak dari kurang formal untuk pengaturan yang lebih formal.
Pertukaran untuk fungsi afektif
Pertukaran untuk fungsi afektif merupakan hasil dari kurangnya kosakata dan ini melibatkan pinjaman satu kata - terutama kata benda. Ketika berbicara bahasa kedua, orang akan sering menggunakan istilah dari bahasa pertama mereka karena mereka tidak tahu kata yang tepat dalam bahasa kedua mereka. Mereka juga saya meminjam kata-kata dari bahasa lain untuk mengekspresikan konsep atau menggambarkan obyek yang tidak ada kata yang jelas tersedia dalam bahasa yang mereka gunakan.
* Kode beralih melibatkan pilihan antara kata-kata dari dua bahasa atau varietas, namun pinjaman leksikal adalah hasil dari kurangnya kosa kata.
Pertukaran metaforis
Pertukaran metaforis adalah untuk berpindah dari satu kode (bahasa, dialek, atau style) yang lain selama pidato untuk sejumlah alasan seperti, untuk sinyal solidaritas, untuk mencerminkan identitas etnis seseorang, untuk pamer, untuk menyembunyikan beberapa informasi dari pihak ketiga, untuk mencapai penjelasan yang lebih baik dari suatu konsep tertentu, untuk berkumpul atau mengurangi jarak sosial dengan si pendengar, menyimpang atau meningkatkan jarak sosial atau untuk mengesankan dan membujuk audiens (metaforis kode-switching)
Bahasa konstruksi
Ahli bahasa telah membuat upaya yang signifikan terhadap mendefinisikan perbedaan antara pinjaman (kata pinjaman penggunaan) dan kode-switching umumnya, pinjaman terjadi dalam leksikon, sementara kode-switching terjadi baik di tingkat sintaks atau tingkat ucapan-konstruksi. Dalam mempelajari sintaksis dan morfologi pola pergantian bahasa, ahli bahasa telah mendalilkan aturan tata bahasa tertentu dan batas-batas sintaksis spesifik untuk mana kode-switching mungkin terjadi. Tak satu pun dari saran ini diterima secara universal, bagaimanapun, dan ahli bahasa telah menawarkan jelas kontra-contoh untuk setiap kendala yang diusulkan. Beberapa kendala yang diusulkan adalah:
  • Para Kendala Free-morfem: kode-switching tidak dapat terjadi antara morfem terikat.
  • Para Kendala Kesetaraan: Kode-switching dapat terjadi hanya dalam posisi di mana "urutan dari dua unsur kalimat, satu sebelum dan satu setelah saklar, tidak dikecualikan dalam bahasa baik." Dengan demikian, kalimat: ". Aku suka kamu porque eres simpatico" ("Saya suka Anda karena Anda yang bagus.") Diperbolehkan karena mematuhi aturan pembentukan klausa relatif bahasa Spanyol dan Inggris.
  • Batas Tertutup-kelas: kelas tertutup item (kata ganti, preposisi, konjungsi, dll), tidak dapat diaktifkan.
  • Bahasa Matrix Model Bingkai membedakan peran bahasa peserta.
  • Para Kepala Kendala Fungsional: kode-switching tidak dapat terjadi antara fungsional kepala (sebuah komplemen, suatu penentu, sebuah belok, dll) dan melengkapi (kalimat, frase nomina, kata kerja frase).
Sikap pada pertukaran kode
Ada dua teori yang berbeda didalam memandang sikap. Teori pertama adalah teori keperilakuan yang melihat sikap sebagai sikap motorik dan teori kedua adalah mentalistik yang melihat sikap sebagai sikap mental. Teori pertama itu beranggapan bahwa sikap hanya dapat diketahui melalui pernyataan seseorang melalui sikapnya. Teori itu telah melahirkan sejumlah besar penelitian sikap dengan cara eksperimen yang cemerlang untuk membangkitkan sikap sehingga responden tidak menyadari bahwa sikapnya sedang diteliti. Teori kedua cenderung bersifat empiris, beranggapan bahwa sikap itu bersifat nyata dan dapat diamati melalui indera dari perilaku seseorang. Sikap menurut pandangan teori itu tidak dapat dipergunakan untuk meramalkan perilaku lain.
Dalam memahami sikap kita perlu memahami hubungan antara rangsangan dan tanggapan. Diantara rangsangan dan tanggapan itu terdapat variabel penyela yang berfungsi menentukan jenis tanggapan yang dihasilkan oleh rangsangan itu. Sikap terdapat pada variabel penyela itu. Dengan demikian, sikap merupakan perantara antara rangsangan yang datang dari luar individu, yang dapat berupa objek sosial, dan tanggapan terhadap objek sosial itu.