Monday 3 November 2014

DIA, AKU, BUKAN INGINKU

Ini keputusanmu, baik kita sudahi semuanya. Ini cerita kelamku. Beberapa hari ini aku mulai memperkenalkan DIA yang aku anggap pacar, berharap lebih menjadi calon suami setelah empat tahun menjalani cerita ini. Mereka semua menunggu finalnya kisahku. Tapi tanpa sebab, tanpa alasan, empat tahun dilepas, tanpa aku dapat bertanya "ini ada apa?" mungkin ada yang lain, atau mungkin sudah boring? 
Saat itu aku ke rumahmu bukan untukmu, untuk silaturahmi dengan keluargamu, yang selalu welcome dengan kehadiranku, mengharapkan lebih dari sosok AKU, meskipun engkau menolak semuanya. Dan di waktu ini, aku tidak lagi menyalahkanmu, semua kesalahanku, mengapa bisa sayang dengan orang sepertimu, menaruh harapan besar yang tidak aku tahu kalau harapan itu hanya milikku, bukan milikmu. Terimakasih untuk tidak mengindahkan atas namaku, bodohnya aku berlatih mengukir namamu di bawah namaku, malahan tertatih. Terimakasih sudah membersihkan namaku dari ponselmu, sebenarnya ini BUKAN INGINKU merubah percintaan menjadi pertengkaran. Aku katakan ini bukanlah sakit, tapi awal dari sebuah cerita abadi. Pelajaran cinta kali ini: "lebih baik ditinggal pacar dari pada suami"
#MBY

No comments: