Sunday 15 May 2011

Resensi Novel FBI VS CIA


"Gendut??? Oh, No!!!"
Novel tentang program diet yang baik tanpa mengabaikan persahabatan
Judul Buku           : FBI VS CIA
Penulis                 : Shandy Tan
Penerbit               : PT Gramedia Pustaka Utama
Cetakan               : II, Februari 2009
Tebal Buku           : 192 Halaman
Novel ini mengisahkan tentang nasib Isabel, anak SMA anggota FBI yang melawan kondisi fisiknya dari gemuk menjadi kurus. Semua anggota geng FBI bertubuh subur, sedangkan anggota geng CIA bertubuh kurus. Isabel menyadari kelemahan fisiknya, bukan hanya karena buruk fisik, tapi juga buruk untuk kesehatan.  Anggota CIA menangkap itu sebagai kesempatan memanfaatkan kepintaran Isabel untuk mengatrol nilai mereka. CIA mengimingi Isabel dengan pola diet jitu agar Isabel menurunkan beratnya. Isabel pun menerima ajakan CIA, dalam waktu singkat beratnya pun berkurang. Demi menjadi sehat, cantik, dan populer, Isabel tak peduli lagi dengan FBI, menurutnya FBI selalu membuat program dietnya tidak berhasil.
Akhirnya Isabel tahu bahwa CIA memanfaatkannya untuk mengatrol nilai mereka. Isabel kecewa dengan semua itu, maka ia memutuskan untuk kembali pada FBI. Ternyata FBI sudah menemukan anggota baru, yaitu Indri. Isabel tetap bertekad untuk mendapatkan kembali sahabat sejatinya dengan cara apa pun. Sebenarnya FBI pun masih ingin berteman dengannya, mereka sengaja memberikan Isabel pelajaran berarti agar ia tidak mengulangi kesalahan yang kedua kalinya. Akhirnya FBI pun memiliki empat anggota yaitu, Feni, Bertha, Indri, dan Isabel.
Itulah isi novel Shandy Tan yang ditulis awal tahun 2009. Pembaca dihadapkan pada kenyataan tentang pola diet yang telah membudaya. Seseorang wanita demi menjaga lekuk tubuhnya, ia rela mengorbankan apa saja. Persahabatan yang seharusnya sangat berarti, diabaikan hanya karena ego. Dan akhirnya, kebenaranlah yang menang, hanya penyesalan yang ada. Novel ini berakhir dengan adanya kesempatan pada suatu kesalahan.
Remaja sekarang banyak melakukan berbagai macam diet dari yang sehat sampai yang tidak sehat. Dalam novel ini akan dibahas cara diet yang sehat, yaitu penjelasan dari Bu Emily. (hal. 36)
“Program diet yang berhasil bukanlah diet yang dalam waktu singkat bisa menurunkan berat badan secara drastis, itu malah berbahaya. Jauh lebih baik kalau, misalnya, berat  badan turun dengan stabil hanya satu sampai dua kilogram setiap minggunya”.
Isabel sangat peduli terhadap kesehatan tubuhnya, maka ia terus mencari tahu cara diet yang sehat. Dari membaca tabloid kesehatan, sampai olahraga yang mudah, khususnya bagi yang jarang berolahraga. Maka novel ini sagat cocok bagi pembaca yang peduli akan kesehatannya. Remaja sekarang, banyak yang tidak peduli akan kesehatan tubuhnya. Dari luar terlihat sehat, tetapi di dalamnya sakit. Remaja sekarang rela mengorbankan kesehatannya demi kecantikan yang diperolehnya.
Bukan hanya program diet yang menjadi tema hangat. Persahabatan juga melingkupi sisi novel. Dalam salah satu dialog, peran Isabel dapat melihat mana sahabat yang baik dan tidak baik. (hal. 143)
“Kalau begitu mereka bukan temanmu”, tegas Isabel. “Teman yang baik akan negur kalo kita berbuat salah, bukan malah dibiarin”.
Selama ini FBI selalu menjadi teman curhat yang baik bagi Isabel. Persahabatan FBI sangat sempurna tanpa pamrih, itulah persahabatan sesungguhnya. Kesadarannya itu yang mengembalikannya lagi kepada FBI. Remaja sekarang sulit mendapatkan sahabat yang baik. Dalam novel ini dibahas tentang persahabatan yang sesungguhnya. Maka novel ini bagus dibaca untuk kalangan remaja yang sedang gencar-gencarnya mencari jati diri.
FBI adalah siswa yang cukup pintar dalam pelajaran, wajar kalau di dalam novel ini banyak sekali pelajaran yang dibahas, dari sejarah, kimia, fisika, dan biology. Selain membahas masalah tersebut, novel ini juga membahas tentang pengetahuan yang mungkin banyak orang belum mengetahuinya dengan cara permainan yang dibuat FBI. (hal. 126-128).
“Kalau rantai DNA seseorang manusia direntangkan, bakalan sepanjang 6000 kali bolak-balik bulan dan bumi. (….) Sebenarnya kita nggak ngeliat dengan mata kita, melainkan dengan otak. Mata cuma semacam kamera yang dikendalikan oleh seperempat bagian otak. (….) Perang paling singkat di dunia adalah Inggris ngalahin Zanzibar tahun 1896, cuma 38 menit. (….) Ikan hiu adalah satu-satunya makhluk hidup yang kebal terhadap semua penyakit. (….) Untuk membuat satu kilo madu, kumbang harus mengunjungi empat juta bunga atau menempuh jarak empat kali keliling bumi.”
Pengetahuan yang mungkin pembaca belum mengetahuinya, diperkenalkan penulis dalam novel. Itu benar-benar ide yang cemerlang untuk meningkatkan pengetahuan remaja saat ini yang sangat haus dalam hal ilmu pengetahuan. Novel ini sangat meremaja dan dibuat memang untuk kalangan remaja. Kita juga akan kagum dengan bahasa yang dipakai, mudah dicerna, dan mengalir secara teratur, sehingga pembaca tidak terlalu banyak menghabiskan waktu untuk berfikir. Masalah yang dibicarakan dalam novel ini juga sudah akrab di telinga masyarakat saat ini, khususnya remaja. Banyaknya informasi dan pelajaran yang dapat dipetik dari novel ini menjadikan novel ini bagus untuk bahan bacaan, khususnya para remaja untuk meningkatkan pengetahuannya. Novel ini dapat mengantarkan pembacanya untuk berpengetahuan lebih luas lagi tentang alam.
Kekurangan dalam novel ini adalah banyaknya pengetikan yang salah. Novel ini belum dapat dikatakan karya sastra, menyangkut keindahan gaya bahasa yang belum terlihat dalam novel ini. Novel ini monoton, karena hanya membahas tentang penghianatan dari sebuah persahabatan demi diet sempurna. Seharusnya penulis membaurkannya dengan cinta, karena tema ini yang paling disukai remaja dan akrab di telinga remaja sekarang ini dan presentasenya mencapai 90%.

No comments: