Thursday 24 October 2019

Hari ini sungguh tak menyenangkan

Pagi ini ku hirup udara seperti biasa, kalanya kemarin tanpa hujan dan gerimis. Tidak ada tanda berbeda sebelum sampai diperbatasan wilayah. Jauh sudah terlihat bendera kuning yang membuat pikiranku kacau di pagi itu. Dalam hati bertanya, tapi kepada siapa? Semuanya begitu jauh dan sibuk. Hingga kurapatkan telinga. “Dede fatih meninggal bang erza” Erza yang masih terlelap dipaksa bangun. “Dede fatih bobo ya?” Polosnya si kecil kala itu. Ku kecup keningnya terakhir kali, hangatnya baby terasa sekali, seperti bukan jasad, normal apa yang kurang? Seperti tak percaya sama sekali, mimpi di pagi hari. Balita 8 bulan, ooooh sungguh lucu sekali, beda dengan erza berumur 2,5 th yang mulai berseteru dengan bundanya. Kok bisa? Jangan di ditanya sudah takdir tuhan! Kok bisa? Sakit batuk sudah berminggu-minggu! Kok bisa? Infeksi paru-paru. Kok bisa? Kok bisa infeksi paru-paru? Seseorang meninggal dunia, takdir sudah ditentukan, manusia mana bisa melawan takdir, tapi usaha tak pernah melawan hasil. Ayahnya berprofesi sebagai pengacara (pengangguran punya cara) ibunya sibuk berjualan. Fatih selalu dalam genggaman nenek dan ayahnya. Ayahnya perokok aktif sekali, tidak! Ayahnya tidak pernah merokok di depan fatih, dia selalu merokok di luar. Owhhh good berarti sekarang saya tahu salah satu penyumbang udara buruk di situ, yang setiap hari erza hirup salah satunya ayahnya fatih! Anak yang pertama sehat aja kok, sama-sama cowok, sama-sama gemuk, malah sekarang sudah sekolah. Semuanya sama? Darahnya sama? Imunnya sama? Saya hanya merasa miris ketika anak selucu itu ayahnya sendiri yang dengan tega membunuhnya perlahan. Kecewa ya, semoga ayah lain yang seperti ayahnya fatih bisa bertaubat.

Monday 8 April 2019

Kenapa libur itu perlu?

Persetan dengan apalah namanya "make-up" itu. Buat gw anti aging itu cuma satu "no stress" ketika lo stress akan bertambah kerutan yang lo nggak sadari akhirnya bertambah banyak. Ya meskipun terkadang gw juga sering stress, tapi gw selalu tepiskan karna gw rasa tidak perlu.

Kenapa liburan itu perlu? Ya karena rutinitas tiap hari bertumpu pada satu titik yang tidak akan pernah selesai. Yang terkadang membuat kita secara tidak sadar stress, boring, dan cukup nyaman dengan waktu sekarang yang akhirnya tersadar, sudah berapa lama waktu yang terbuang untuk rutinitas ini? Sisakan waktu lo minimal setahun sekali untuk merasakan suasana yang berbeda dari biasanya. Biarkan pikiran lo berpikir dengan jernih di suatu tempat dan disuatu waktu. Sibuk dengan anak? Liburan ke tempat ramah anak. Sibuk dengan kerjaan? Cukup liburan diwaktu singkat. Jadi, kita semua punya banyak waktu tanpa alasan. Tinggal cari tempat liburan yang sesuai dan cocok di kantong, jangan sampai sepulangnya kalian bingung dengan kantong yang bolong.

Nah untuk kalian yang masih bingung untuk cari tempat liburan, silahkan googling tempat apa yang kalian inginkan, di google tersedia apapun yang kalian cari dan penuh inspirasi. Jangan lupa abadikan kegiatan kalian nanti dengan smart phone, untuk kenangan yang bakal kalian ceritakan ke anak cucu nanti.

Friday 8 March 2019

Friend or Friendship

Hi kawan, gw pengen banget jadi sahabat kalian yang kalau gw mau kentut, gw gak perlu nahan angin itu dan bebas ngeluarinnya kapanpun gw mau di depan kalian. Kalian pasrah nahan kesel cuma bisa nelen. (Hahaha) Gw pengen bilang, guys gw gak bawa duit, gw pinjem duit lo dulu ya, entar gw ganti di rumah. (Yaelah lu gw cuma pinjem gopek, pake ditagih juga). Gw pengen lo semua ngetawain kejelekan gw di depan yg lain tanpa takut gw marah (Kan banyak gopek-an di kaki lu, tinggal ambil aja). Bahkan lo berani ngomongin kejelekan gw di depan gebetan gw dan gak peduli gw akan marah. (Emaknya galak, lu gak takut pacaran sama dia? Gw aja pernah di hakimin)

Bukan, bukan ini yang gw mau. Lo rapi-rapi mau ketemu gw, biar di bilang lo stylist. Ini loh gw yang sekarang, Lo gimana? Sama siapa? Anak lo udah bisa apa? Kayaknya omongan itu keluar karna udah lama banget kita nggak contact. Gw pengen ketemu lo dengan sendal jepit dan bahkan baju yang belum di ganti dari kemarin, bercerita hal yang baru gw lihat dan rasa. Pengennya gw berani buka-bukaan di depan lo bahkan untuk buka baju.

Teman, gw punya banyak teman dan bahkan kerabat yang non-islam, atau dengan karakter dan sifat yang langka dari berbagai usia dan kalangan. Karna gw tau betul untuk berteman itu harus luas, sebanyak-banyaknya bahkan tanpa membedakan.

Guys setibanya nanti, yang gw cari tetap sahabat, dan gw pengen kita sahabat sampai akhirat, gw pengen lo semua yang nolongin gw saat gw butuh pertolongan, karena gw paham betul, kalau surga nggak pantes buat gw. Dengan lo bilang "ya allah, itu teman saya yg pernah ngaji bareng", "ya allah itu teman saya yang pernah nasihati saya sampai saya bertaubat", "tolong keluarkan dia dari api neraka ya allah"

Bukan, bukan lo yang nikah baru hitungan bulan udah cerai gara-gara istri lo gak mau hamil, takut body yang "menurutnya" perfect jadi rusak karna hamil dan melahirkan. Please deh, lo pacaran bertahun-tahun masalah sebegitu pentingnya nggak pernah dibicarakan (kebanyakan mojok). Bukan lo yang seenaknya ngebeer dan ngerokok di depan gw yang lo tau gw bukan pengkonsumsi itu. Bukan lo wanita karir yang tidak berhijab dan gonta ganti pasangan. Bukan, bukan lo yang pernah isengin gw dengan "barang haram" yang lo tau, gw bukan pengkonsumsi itu.

Gw mau kalau kita ketemu, bukan cuma gw yang solat, tapi kita semua berjamaah solat bareng, buat jadi saksi di akhirat nanti "kita pernah solat bareng" Kalau perumpamaan, Berteman dengan tukang parfum akan tertular wanginya, dan berteman dengan pencuri akan terlibat menjadi tersangka. Terus? Mana sahabat yang gw cari untuk dunia akhirat?