Friday 25 December 2015

Aku yang terkadang

Terkadang aku malu dengan datangnya matahari lebih dahulu dari aku
Meski keraguan kadang datang, bersinarkah atau mendungkah?
Keringat meretas, menyentuhnya kadang enggan
Tersentuhnya kadang risau
Aku, sendu

Sekarang tinggal matahari terbenam, mengepakkan keanggunan
Aku yang menyambut malam, penuh senyuman
Hay empat arah mata angin, tertujulah pada pusatku sejenak
Bukan dengan 'aku bilang' setidaknya aku adalah pusat dari ke empat arah mata angin
Tanpa harus 'aku bilang' aku adalah pusat dari ke empat arah mata angin

#akubilang


No comments: