Thursday 31 December 2015

Kaleidoskop Abang 2015

photograph by +Lieza Az Zahra
15 Januari
Sebuah jejaring sosial selalu menghubungkan saya dengannya. Dia yang saya kenal dari kecil hingga dewasa. Dia selalu memperhatikan saya, menginginkan dekat tapi saya tak kunjung dekat, sayapun begitu, kita jauh. Kehadirannya di dunia maya membuat saya tersenyum kecil dan menyadari “IH ADA ERIC!”

14 Februari
Ada yang jatuh cinta namun tidak mendapatkan cinta. Saya putuskan untuk “TINGGALKAN” kenangan ditahun 2014. Semua soal cerita yang pernah ada, impian, dan semua kenangan yang pernah tinggal. Mencintai itu persoalan hati, tapi melupakan itu persoalan memori. Bukan untuk dia, tapi untuk saya pribadi, karena terkadang yang benar itu terasa pahit.

29 Maret
Kita bertemu lagi di Maret 2015. Melihat dia “NYATA” bukan lagi di sosmed atau di mimpi. Senangnya saat dinner, apalagi nonton, malah ditambah rafting bareng. Perbincangan bulan ini adalah kesepakatan, tapi saya sudah memiliki rasa jauh sebelum adanya kesepakatan. Maka ini bukanlah kesepakatan, tapi ini adalah kesempatan.

25 April
Saya mengenalkan dia dengan keluarga kecil saya. Entah karena apa saya ingin mengenalkannya, yang jelas saat ini hanyalah “DIA YANG SELALU ADA”. Dan pada akhirnya dia yang istimewa kalah dengan dia yang selalu ada.

30 Mei
Ini kali pertamanya dia memeluk saya. Rasanya hanya satu kata “NYAMAN” mulai saat inilah dia adalah penawar dikala sedih, sepi, dan gundah gulana. Alasan itulah kenapa saya masih bersama dengannya sampai saat ini.

07 Juni
Dia mengutarakan rasanya. Bukan atas nama sayang, tapi lebih kearah protes atas saya. Siapa dia? Siapa saya? Siapa "KITA"? Wanita itu tak pandai menyembunyikan rasa. Begitu pula saat membohongi orang terdekatnya. Saya hanya bilang, jauh sebelum adanya yang lain, namanya telah saya sebut. 

17 Juli
Ada yang berbeda di lebaran kali ini, “SOSOK DIA.” Saya mengenal dia kini bukan dia, Eric Ferdian. Dia adalah abang yang saat ini berjalan bersama saya melakukan banyak hal yang sama, menolak sesuatu yang berbeda. Dengannya saya tak ingin pintar, agar masalah sepele tak diperdebatkan, dan masalah besar bisa ditertawakan.

16 Agustus
Apa yang sedang saya pikirkan? Apa yang sedang dia pikirkan? Satu tujuan namun beda arah. Kita perlu meluruskannya untuk kemaslahatan bersama. Saya hanya perlu cinta sederhana, bukan dengan pertunjukkan di pamflet mengatasnamakan cinta, dengan design mewah, belum lagi dengan pajaknya. “MARRY ME?”

06 September
Hati saya dan hatinya kini diikat dalam sebuah hubungan “ENGAGEMENT”. Sebuah keluarga dengan keluarga lainnya jadi satu keluarga besar. Sebuah cincin menjadi lambang pengikatan satu hati.

31 Oktober
Mungkin inilah jodoh, prosesnya cepat, tanpa hambatan, dan aral melintang. Kita terikat dalam satu mahligai “THE WEDDING”. Saya sayang ibu saya, sudah jadi tugas saya menghadiahkannya menantu terbaik #dia

27 November
Pijakan terjauh tempat yang pernah kita singgahi, Lombok – NTB menjadi pilihan tepat kita memadu kasih "HONEYMOON". Karena bukan di bibir saya kecupannya, namun di jiwa.

31 Desember
Mr Ferdian, saya rindu puncak gunung. Bisa antarkan saya menuju puncak lagi walau hanya setapak? Semoga sekuntum edelwise dapat bernaungan hatinya tanpa awan. "HAPPY NEW YEAR"

No comments: