Saturday 28 February 2015

BEBAS

photograph by +Lieza Azzahra 
Sudah empat tahun lamanya aku tidak merasakan kebebasan ini, tanpa tembok besar cina penghalang jarak pandangku. Aku hampir lupa arti dari kata “bebas” itu sendiri, yang aku tahu aku berani membuka jalur pendakian baru tanpa takut tersesat bahkan hilang. Aku sangat menikmati kesendirian ini, berteman dengan cicit burung bahkan raungan singa. Tidak peduli dengan manusia lainnya, tak seorang pun. Aku rasa aku cukup tangguh tracking gunung dengan melewati rimba & jurang, saat dengkul menyentuh dagu, karena aku sudah terbiasa menyentuh dahiku dengan tanah. Aku yakin Allah selalu bersama orang-orang soleh, dan aku yakin dia tidak akan membuatku tersesat dengan Ar-Rahimnya.

#Amin

Thursday 26 February 2015

Inilah kisah sang rasul yang penuh suka duka

Abdullah nama ayahnya Aminah ibundanya, Abdul Muthalib kakeknya Abu Thalib pamannya
Khadijah istri setia Fathimah putri tercinta, semua bernasab mulia dari quraish ternama
Dua bulan di kandungan wafat ayahandanya, tahun gajah dilahirkan yatim dengan kakeknya
Sesuai adat yang ada disusui Halimah, enam tahun usianya wafat ibu terpuja
Delapan tahun usia kakek meninggalkannya, Abu Thalib pun menjaga paman paling membela
Saat kecil mengembala dagang saat remaja, umur dua puluh lima memperistri Khadijah
Di umur ke tiga puluh mempersatukan bangsa, saat peletakan batu hajar aswad mulia
Genap empat puluh tahun mendapatkan isyarah, ia pun menjadi rasul akhir para anbiya
Umur lima puluh satu ditinggal istri tercinta, Abu Thalib pun menyusul lengkap kesedihannya
Hilanglah duka beliau dengan isra’ wal mi’raj, Allah memanggil sang rasul turun perintah shalat
Tepat lima puluh tiga banyak yang memusuhi, rasul diperintah hijrah ke Madinah yang mulia
Sepuluh tahun di sana jaya agama Allah, Islam pun berkembang pesat menyebar di dunia
Umur enam puluh tiga islam sudah sempurna, Al Maidah ayat tiga akhir dari kitabnya
Pada tahun itu juga malaikat menjemputnya, pulanglah rasul tercinta semestapun berduka

#yang penuh suka duka

Monday 23 February 2015

RIZKI, JODOH, MATI

Awan mendung memang menginginkan hujan turun, tapi terkadang hujan tidak datang karena langit kelam, saat langit nyentrikpun kadang hujan bisa turun dengan desiran keras, itulah tali rizki. Dengan terjadinya kedekatan seseorang menginginkan pendamping hidup, tapi pendamping bisa datang bukan dari kedekatan, itulah tali perjodohan. Bukan dengan sakit keras seseorang pasti mati, yang lagi tren saat ini tiba-tiba di jalan leher sudah ditebas dengan pembegalan masal, itulah tali kematian.
Tapi bukan ketiga itu, hanya salah satunya dulu. Coba galih lagi pengetahuan kita dengan tiga nasab silam. Ayah dengan ibu asal muasalnya lieza berada di bumi melalui proses pendekatan, sedangkan nenek dengan kakek menghasilkan ayah/ibu tidak melalui proses pendekatan. Pernikahan adalah suatu hal yang sangat krusial dalam hidup. Tadinya saya berpikir sporadis di umur ke-25 batas minimal saya sudah harus menikah. Kenapa saat sedikit lagi menginjakkan umur itu semakin saya tidak siap untuk menikah? Rasa takut seperti ini disebut juga gamophobia, dimana seseorang takut salah memilih pasangan hidup, takut kebebasan yang dimiliki selama ini akan terkekang, takut suami akan berpaling ketika mengetahui semua keburukan pasca menikah, takut akan runtuhnya rumah tangga seperti yang terjadi dengan cerita sekeliling. Dan saat ini saya sedang membiarkan yang datang pergi sesuka hati, dan membiarkan yang datang masuk sesuka hati.
Apa kalian tidak pernah berfikir saat mencurahkan masalah tentang rumah tangga kalian? Saya ini belum menikah! Permasalahan yang satu beres, datang lagi masalah lain yang akhirnya saya rasa semua pria sama saja! Dan bukan kalian saja yang memiliki masalah, tapi setiap orang dan saya salah satunya. Setiap hari saya mendengarkan keluh kesah hirup biduk rumah tangga, tetangga, dan salahnya saya bercerita kepada orang yang ternyata rumah tangganya sedang ricuh. Lagi-lagi saya menginginkan buah, tapi selalu busuk dan akhirnya menjadi pekerjaan saya lagi untuk membersihkannya. Coba deh buat kamu, hey yang selalu membicarakan persoalan pernikahan. Apa ada bagusnya untuk saya mendengarkan kerikil tajam kalian? Apa untungnya untuk saya? Coba deh pikir lagi!!! Tolong dong kalau bicara dengan saya jangan bahas lagi persoalan PERNIKAHAN.

*siapapun kalian paham??? Ngerti??? Oke!!!

Wednesday 18 February 2015

SIMFONI HITAM

photograph by +Lieza Azzahra 
Malam sunyi ku impikanmu, ku lukiskan kita bersama
Namun slalu aku bertanya, adakah aku dimimpimu?
Di hatiku terukir namamu, cinta rindu berarti satu
Namun slalu aku bertanya, adakah aku dihatimu?
Bila saja kau di sisiku, kan ku beri kau segalanya
Namun tak henti aku bertanya, adakah aku di mimpimu?

Tlah ku nyanyikan, alunan alunan senduku
Tlah ku bisikkan, derita cerita gelapku
Tlah ku abaikan, mimpi-mimpi dan ambisiku
Tapi mengapa ku tak kan bisa, sentuh hatimu

Tak bisakah kau sedikit saja dengar aku
Dengar simfoniku, simfoni hanya untukmu

#sherina

Sunday 15 February 2015

Surat cinta bwt yudhi

ini bukan kisahku

From           : Perempuan berbaju pink
to                : Yudi kerestian (support)

Kamu, iya kamu, laki-laki yang begitu dingin, santun yang semakin dikejar kamu akan semakin jauh & jauh sulit terjangkau, kedewasaan dan kediaman kamu yang menjadi daya tarik kamu,entah wanita-wanita kamu itu yang banyak mengejar kamu dan kamu seorang laki-laki yang sulit terjangkau namun indah dilihat dari kejauhan, hanya penuh diam dan menahan rasa yang hanya bisa bersuara di dalam hati yang tak bersuara

#From Vincent Inspiring


Enam

photograph by +Lieza Azzahra 
Lama banget kayaknya baru melihat makhluk yang satu ini secara detail lagi. Banyak banget perubahan yang terlihat di setiap lekukan-lekukan wajahnya. Banyak yang berbeda! Apa kabar dianya? Kampungnya? Keretanya? Permasalahannya? Jaringannya? Dan kisah asmaranya?
Dia datang membawa kabar percintaannya yang telah kandas, bingung mau bilang apa, sedih atau senang? Pilih atau sajalah! Tapi hati kecilku berkata, pilihlah dia yang memilihmu, bukan dia yang kau pilih. Aku selalu ingat kata-kata itu, kata-kata siapa ya? “sahabat yang baik”
Dia banyak memberikan secercah angin segar bagi kehidupanku yang monoton. Tawa lepas, senyum penuh warna, dan kenyamanan. Karena dia, aku bisa menggapai mimpi-mimpiku. Menuju puncak tertinggi kehidupanku, berpose seperti dia tepat di puncak tertinggi “cheeerrrsss” V. Aku cuma mau bilang “aku yang sekarang sudah berani mengejar mimpi-mimpiku meski tidak denganmu, KEJAR, bukan NGEJAR-NGEJAR”
Sekarang aku sedang menangkap kembali semua rasa yang telah lalu, membuka kembali semua kenangan yang perlahan dulu pernah ku tutup. Berharap dia mengetahui apa yang aku lakukan, berharap dia menyadari segala sesuatu yang dia harapkan kini ada. Aku pelajari dia dari berbagai sudut, karena dia yang sekarang berbeda dengan dia yang dulu pertama aku kenal. Ya aku sangat merindukan dia yang dulu saat pertama aku kenal, andai waktu lalu terulang. Aku rindu saat dulu dia selalu merangkai kata untukku, aku rindu saat dulu dia selalu menjadi penasihat terbaikku dan aku sebagai pendengar yang taat, aku rindu saat dulu dia selalu ada untukku saat malam datang, aku rindu saat dulu dia tidak punya tempat tinggal dan persinggahan terakhir hanya rumahku, aku rindu saat dia bukan pecandu dan menghakimi sesama pecandu, aku rindu saat dulu dia tidak duduk di bangku perkuliahan, dan aku rindu saat dulu, saat tatapannya terlihat ada rasa yang berbeda untukku. Andai dia jatuh dipelukanku, akan aku dekap tanpa ragu, karena bukan cuma sekedar sahabat yang ku inginkan. Silahkan hakimi aku jika ini semua terlihat mengganggu.

#dan andai aku punya pilihan, aku pilih kamu....

Thursday 5 February 2015

#karna aa wanita

Selamat ya sayang, sudah dewasa juga akhirnya kamu. Sekarang kita sudah tidak bisa tidur bareng-bareng lagi. Sedih juga si, biasa ada kamu di samping sekarang kosong, ingetnya masih ada aja. Mungkin kamu juga susah tidur di sana, tapi semua harus dicoba karena sekarang kamu sudah dewasa. Melihat kamu tidur ingin rasanya memindahkan kamu dan kembali tidur di kamar kita. Sudahlah, kamu dengan abangmu saja.