Thursday 30 July 2015

ALASKA (Alas Kedaton)

welcome kerajaan kera
Dahulu kala ada seekor kera ingin menyebrangi sungai karena persediaan makanan di tempat yang dia singgahi sudah habis. Ia berpikir keras bagaimana caranya menyebrangi sungai, karena tidak ada satupun jembatan atau perahu sebagai penolong menyebrang sungai ke kampung sebelah. Tak lama ia bertemu dengan kura-kura.
Kera: "hay kura-kura, persediaan makanan di desa ini sudah habis apakah kamu demikian?"
Kura-kura: "ya akupun merasakan hal yang sama"
Kera: "bagaimana kalau kamu membantuku untuk menyebrangi sungai itu untuk memanjat pohon di sana, setibanya aku di sana aku akan kembali untuk memberikanmu makanan"
Kura-kura: "baik akan ku turuti permintaanmu, naiklah ke tempurungku dan tepati janjimu"
Kera: "aku pasti akan menepati janjiku"

Setibanya di desa sebrang, kura-kura hanya menunggu si kera ingkar. Ia menyesal telah menolong kera tersebut. Dan suatu ketika, makanan di desa sebrangpun sudah habis. Si kera ingkar harus menyebrang lagi karena desa sebrang yang tempo hari ia tinggali. Akhirnya terpaksa ia mendekati kura-kura kembali.
Kera: "hay kura-kura, tolong sebrangiku lagi seperti tempo dulu. Makanan di desa ini sudah habis. Nanti akan aku berikan makanan untukmu yang banyak sekali karena dulu aku belum sempat membalas budimu"
Kura-kura: "tidak, kamu pembohong dan penipu. Aku tidak akan menolong kembali makhluk ingkar sepertimu"
Kera: "kali ini aku tidak akan ingkar, karena nanti menyulitkan aku lagi jikalau desa sebrang yang sekarang ingin aku sebrangi kehabisan pasokan makanan lagi"
Kura-kura: "baiklah kalau begitu naiklah ke tempurungku dan tepati janjimu"

Setelah sampai ke desa sebrang si kera ingkar tersebut kembali mengingkari janjinya. Kura-kura kesal kepada sang kera dan teriak sambil bersumpah. "SAMPAI KAPANPUN KAMU AKAN TAKUT JIKA MELIHAT TEMPURUNGKU" Dan sampai sekarang kera takut pada tempurung kura-kura, walaupun tempurung palsu. Maka dari itu warung makan dan pakaian di alas kedaton selalu ada tempurung kura-kura karena menghindari pencurian dari si kera.

kera mau sandra DSLR gue buat dituker kacang, DSLR harus selalu dipegang, kalau gantung langsung dijambak kera
keranya naik kepangkuan karena diiming-imingi kacang, langsung galak pas dipegang
kera disini nggak ada yang nurut loh, bandel semua
kera disini selalu difaksin tiap tiga bulan sekali dan diberi tanda biru di punggungnya
kera yang satu ini nggak pernah mau lepas satu sama lain
kera yang sedang menyusui
kera yang sedang menyusui jauh lebih gajak kalau didekati, dengan diawasi jantannya
romantisme pacaran kera
di belakang saya ada aula tempat kera-kera ini meeting
Kera di sini selalu memiliki kerajaan tersendiri, seperti sanggar-sanggar. Setiap sanggar memiliki raja kera, biasanya berbadan lebih besar dari pada yang lain. Kalau kira mendekati sanggarnya, kita tidak boleh memberikan makanan kepada kera yang sedang ikut bersama kita, biasanya kera yang mengikuti kita adalah kera penjaga depan yang mengetahui kalau kita bawa makanan. Kalau sampai hal itu terjadi, akan kejadian baku hantam antar sesama kera, hihihihi.
selain kera ada juga kelelawar di sini
Selain kera. di alas kedaton juga ada kalelawar di sini. Kalelawar berfungsi menjaga kerajaan kedaton saat malam hari, saat semua kera tertidur lelap. Jadi sama-sama saling bantu membantu. Saat kalelawar tidur di siang hari, kerapun selalu ada di atas ranting yang mereka tiduri atau di sekeliling kelelawar tersebut.
kalelawarnya semuanya tidur menggantung di siang hari
kalau dipegang kalelawarnya bangun, tapi tetap tidak bisa terbang karena buta pada siang hari
Mahkota yang saya pakai ciri khas dari kedaton bali. Dulu para raja dan ratu kedaton bali memakai mahkota yang saya pakai. Kalau untuk laki-laki mahkotanya tampa bunga, hanya berbeda sedikit dengan wanita. Jadi belum afdol rasanya kalau belum memakai mahkota dan menjadi ratu kera dan kalelawar sehari, hahahaha.

No comments: