Thursday 4 July 2013

Belajar Mentertawakan Diri Sendiri

Ini apa ya? Kok rasanya sakit, lebih sakit dari tergores pisau atau tertusuk paku. Ini apa ya? Kok rasanya sesak, lebih sesak dari penyakit asmaku yang kambuh. Aku kehilangan saat-saat bersama kita. Aku cukup mengintip senyum mu dan berharap semua baik-baik saja. Aku merindumu.

Senyummu tawaku, sedihmu dukaku, cintamu cintaku. Mereka menyebutnya kekasih.

Kamu, sampai saat ini kamu masih nomor satu. Bukan tidak ada tetapi belum ada yang sepertimu. Kamu pintar, dalam segala hal apalagi tentang aku, kamu lebih mengenal diriku dari pada aku. Kamu pendiam, sampai saat ini aku belum mengetahui sampai dalam. Kamu penyayang, bukan seorang yang romantis, apalagi bermanis-manis kata seperti pemanis. Kamu dapat memiliki apa yang aku tak dapat miliki, apalagi memiliki apa yang kamu ingin miliki. Aku mengagumimu.

Siapa yang memutuskan? AKU. Siapa yang kehilangan? AKU. Aku masih mencintai,  tetapi ini keputusanku, aku yang membuat diriku terpuruk. Benar atau salah entahlah aku tak tahu. Yang jelas kalau kau masih menyayanginya jangan pernah melepaskannya kalau tidak dapat kehilangannya. Ha ha ha buat saya.

2 comments:

syssas said...

mulai asik ni rangkaiannya. GUWE suka GAYA LO...

liezaazzahra said...

Apakah ferdy? Ya bguslah gw gitu loh!