Saturday 9 May 2015

#VI satnite in capital prefiks

Bagaimana mungkin ini dapat disembunyikan begitu rapi?  tidak bisa, akhirnya ketahuan juga :)
Nulis ini lagi, waktu ini lagi, tempat ini lagi, teman yang sama, abang yang sama

Deer Dairy

Enam adalah hariku, tanggalanku, angka kesayanganku, dimana selalu ada cerita di angka ini. Bercerita dengan angka enam yang besar di bawah, sebenarnya aku ini besar di atas. Yang baru kenal aku saja sudah bisa berasumsi seperti itu. Enam itu bentuk tangannya si doraemon, si penolongku dengan kantong ajaibnya yang bisa di bawa kemana-mana, tapi sekarang ceritanya the end. Sayang banget padahal itu kartun kegemaranku sejak kecil sampai dewasa. Oh ya aku telah dewasa? *shuuut jangan bahas ini
Balik lagi ke angka enam. Enam adalah kegemaranku, mengutuk tentang sisa waktu besok yang tak mungkin aku harap lagi. Walaupun waktu itu belum terlihat, bagaimana wujudnya? warnanya? rasanya? raganya? tapi aku mau pasti. Peluang emas dari angka enam kini aku miliki, tapi masih berpikir untuk lebih tidak merusaknya. Aku takut merusak angannya, aku takut merusak impiannya, dan yang aku paling takutkan: "merusak hatinya"


No comments: