Monday 6 January 2014

RIP MITA DIRAN

30 HOURS OF WORKING AND STILL GOING STROOONG
Dunia pers Indonesia berkabung pasca meninggalnya copywriter terkenal yang bekerja di Y&R (Young and Rubicam). Kabar tersirat, Pradnya Paramitha (Mita Diran) atau yang dikenal @mitdoq (akun twitternya) meninggal pasca meminum energy drink berlebih untuk menjaga staminanya agar tetap kuat bekerja. Lebih dari itu, kematian Mita bukan semata-mata dikarenakan energy drink, Mita bekerja 30 jam lebih tanpa istirahat, tidak ada satupun pengamat kesehatan yang menganjurkan hal ini terjadi. Menurut Agung Nugroho (ayah kandung Mita), anaknya memang merupakan pekerja keras, Mita sudah berkali-kali diingatkan untuk beristirahat jika merasa lelah. Akan tetapi, semua itu kembali ke personal masing-masing.
Copywriter berbakat ini pernah meraih Citra Pariwara Award beberapa waktu lalu, atas kegigihan kerja dan kreatifitasnya. Kadang untuk mendapatkan hasil maksimal, prosesnya juga harus maksimal, meski dengan bekerja berat. Akan tetapi yang perlu diingat, tubuh bukan robot, manusia membutuhkan istirahat dan 8 jam/hari adalah waktu normal untuk beristirahat. Jika keadaan ini berubah secara ekstrim, keseimbangan tubuh juga akan kacau. Apalagi Mita juga diketahui sedang menjalani program OCD (Obsessive Corbuzier’s Diet) yang mengharuskan pengikutnya berpuasa selama 18, 20, dan 24 jam. Ini membuat berkurangnya asupan nutrisi bagi tubuh Mita. Hal ini bertambah parah ketika selepas bekerja Mita lebih memilih pergi berkumpul bersama temannya dari pada beristirahat. Akibatnya Mitapun pingsan dan dilarikan ke Rumah Sakit Pusat Pertamina (RSPP). Sempat mengalami koma selama 3 hari, dan akhirnya mitapun menghabiskan nafas terakhir pada 15 Desember 2013. Bekerja 3 hari tanpa istirahat pasti menimbulkan terjangkitnya tubuh akan penyakit, seperti Mita yang dikabarkan bekerja 30 jam tanpa istirahat (tidur & makan makanan berat). Yup, Mita memang memiliki penyakit insomnia (sulit tidur) yang terkadang datang dan menghilang. Saat penyakit insomnianya datang, Mita lebih memilih terbangun dan mengerjakan pekerjaan yang belum rampung. Tidak seharusnya Mita menggunakan waktu istirahatnya dengan bekerja, karena otakpun butuh istirahat dan hiburan.
Kejadian yang dialami Mita mungkin sering terjadi pada copywriter lain. Menjalani pekerjaan yang didasari hobi akan lebih enjoy dijalani, apalagi untuk mencapai hasil maksimal dimata publik, kadang kesehatan menjadi hal yang terlupakan. Kematian Mita merupakan pelajaran bagi semua staff pers di Indonesia, terutama copywriter. Pasalnya, banyak copywriter yang memang bekerja diluar dunia nyata, asik berimajinasi fiktif sehingga melupakan kenyataan. Hal serupa juga sempat saya alami saat pembuatan beberapa artikel yang mengharuskan dunia fana saya mengikuti fiktif yang saya buat, kejadian tersebut hampir membuat saya stress berkepanjangan. Untungnya saya menyadari bahwa manusia memiliki batas kemampuan dalam bekerja, jika sudah di luar ambang batas kemampuan, akan lebih baik tubuh segera diistirahatkan untuk mendapatkan pikiran yang menjernihkan. Guys, tanggung jawab bukan hanya pada pekerjaan semata, tanggung jawab kepada diri sendirilah yang paling penting.

No comments: