Wednesday 5 June 2013

Laporan Kunjungan


Sabtu, 09 Mei 2009, Auditorium Museum Mandiri
Talkshow Curhat “Jatuh Bangun Demi Klub Buku”

Acara ini dihadiri oleh siswa SMP Lab School perwakilan dari Teras Book, Adiya. Berawal dari tahun 2002, guru Bahasa Indonesia (Pak Ucok) di SMP Lab School mengajak siswanya untuk membaca buku bareng di teras sekolah. Ternyata banyak yang tertarik, agar kegiatan ini lebih terkoordinir didirikanlah Teras Book. Klub buku ini sifatnya informal, jadi tidak memiliki anggota tetap. Siapa saja yang suka, silahkan gabung.
Ada pula kegiatan yang biasa dilakukan adalah bedah buku sepulang sekolah. Bedah buku ini dilaksanakan setiap hari selasa, dan seminggu sebelumnya sudah dipilih satu buku untuk dibahas, dan dipilih empat orang untuk membuat resensi dari buku tersebut. Dalam teras buku ada moderator untuk memimpin sebuah diskusi dan sesi adu pendapat. Pengumuman untuk siswa dapat dengan menempel poster di mading sebelum mengadakan sebuah diskusi, tujuannya agar siswa mengetahui kegiatan teras buku dan menghadiri diskusi tersebut. Jumlah yang hadir dalam diskusi di Teras Buku juga bervariasi, karena di Teras tidak ada yang dibatasi. Pernah hanya lima orang yang hadir dalam diskusi tersebut, karena masih kurangnya pandangan siswa akan pentingnya buku. Pernah juga di tengah-tengah diskusi ada siswa yang minta izin pulang. Kadang banyak siswa yang datang, terlalu ramainya hingga sampai membuat dua resensi.
Dalam kegiatan ini, siswa dapat mengenal buku-buku yang bagus. Wawasan kita juga bertambah luas, karena ada sesi adu pendapat mengenai topik yang kurang akrab dengan keseharian kita. Dengan ikut menjadi anggota Teras Buku, kita dapat mengenal dunia luar, karena dalam kegiatannya teras sering bekerja sama dengan beberapa instansi pecinta buku. Anggota Teras Buku juga salah satu tambahan nilai mata pelajaran Bahasa Indonesia. Selain acara itu, Teras Book juga membuat program beli buku bareng agar dapat meminta diskon kepada penerbit. Waktu itu Teras pernah buka pesanan bagi buku Toto Chan. Anggota Teras Book juga aktif sebagai pembicara atau pun buka stand di World Book Day.
Bulan April lalu, Teras Book juga menyumbang 140 buku untuk kandank Jurank Doank, dan satu juta buku dalam acara penggalangan buku bareng 1001 buku. Teras Book juga bekerja sama dengan instansi pecinta buku, yaitu Kick Andy Book Club, yang juga hadir sebagai pembicara, sebagai perwakilannya Ayu. Selain menyumbang teras buku juga pernah mendapat bantuan sumbangan buku-buku dari Forum Indonesia Membaca.
Pandu Ganesa, yang juga hadir sebagai perwakilan dari Komunitas Karl May Indonesia. Sebelumnya Pandu Ganesa pernah bertemu dengan Adiya dalam diskusi buku Karl May. Adiya mengatakan, sebenarnya dirinya tidak siap waktu itu karena persiapannya hanya dua hari, tapi untungnya berjalan dengan lancar. Pandu Ganesha mengacungkan jempol untuk segala usaha Teras Book dalam memberikan virus  membaca kepada remaja yang kurang gemar membaca.

Hadi yang juga sebagai pembicara dalam talkshow tersebut merasa perjuangan Teras Book berhasil jika siswa SMP tersebut terkena virus gemar baca buku. Sebenarnya salah satu yang melatarbelakangi terciptanya Teras Book ini adalah untuk menanamkan minat terhadap bacaan, khususnya siswa SMP Lab School. Tapi dengan adanya Teras Book ini dia jadi lebih tahu buku mana yang bagus untuk dibaca dan dari sinilah minat bacanya bertambah.

No comments: